Mohon tunggu...
Hibban KiantaqiSalsabil
Hibban KiantaqiSalsabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyikapi Ilmu Hitam sebagai Seorang Muslim

23 Agustus 2022   15:00 Diperbarui: 23 Agustus 2022   15:02 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Akhir-akhir ini publik Indonesia dihebohkan dengan kasus Gus Samsudin dengan Pesulap Merah atau Marchel Radival. Kasus ini dipicu oleh konten Youtube Pesulap Merah yang berisikan tentang pembukaan “trik” yang digunakan Gus Samsudin untuk mengobati pasiennya. 

Pesulap Merah mengatakan bahwa Gus Samsudin adalah dukun berkedok agama dan segala ”kehebatan” yang dia lakukan hanyalah trik bukan sebuah keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT. Hal tersebut kian heboh ketika banyak orang-orang besar menanggapi perseteruan tersebut. Kini publik terbagi menjadi dua kubu, kubu Gus Samsudin dan kubu Pesulap Merah. Lantas bagaimana sikap kita sebagai seorang muslim menanggapi hal tersebut?

Sebagai seorang muslim tentu kita memang diwajibkan mempercayai sesuatu yang sifatnya ghaib. Allah berfirman dalam surat Al-Hujuraat : ”Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Hujuraat : 18). 

Allah, malaikat, jin, surga, neraka adalah hal ghaib. Kita sebagai manusia biasa tidak bisa melihatnya namun wajib mengimani bahwa semua itu ada. Guru saya Ustad Abdul Maksoem mengatakan bahwa tidak ada manusia kecuali nabi dan rasulnya yang bisa melihat jin secara langsung. 

Jikalaupun ada, maka orang itulah yang sedang dirasuki oleh jin tersebut. Hal tersebut juga disebutkan dalam Al-Quran dalam surat Al-Jinn : ”(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya”. (Q.S. Al-Jinn : 26-27).

Lebih lanjut beliau mengatakan jika ada orang-orang yang bisa melakukan hal-hal diluar nalar manusia, maka kemungkinannya ada 2, trik sulap atau memang benar bekerja sama dengan jin. Hal tersebut sungguh sangat bertentangan dengan ajaran islam yang mana bekerja sama dengan jin adalah suatu perbuatan dosa besar. 

Perbuatan syirik atau menyekutukan Allah adalah dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah hingga akhir hayat sang musyrikin. 

Ustad Abdul Maksoem mengatakan bahwa memang ada orang-orang yang benar-benar kebal akan pukulan, kebal akan benda tajam, bisa meramal masa depan, dan hal-hal diluar nalar lainnya. Itu semua berkat bantuan jin dan jikalau memang ingin bekerja sama dengan jin pantangan yang dilakukan pun luar biasa. 

Ada yang harus puasa berbulan-bulan, melakukan ritual di malam hari selama setahun, hingga yang paling tragis harus membunuh seseorang.

Adapun orang-orang (wali Allah) yang diberikan karomah atau keistimewaan yang benar-benar berasal dari Allah. Namun orang-orang yang ini adalah orang-orang terpilih, yang memang benar-benar amal ibadahnya baik. Namun perlu digaris bawahi bahwa orang-orang seperti ini cenderung sembunyin-sembunyi ketika mendapatkan karomah dari Allah. 

Bahkan mereka mengganggap karomah dari Allah adalah ujian. Maka sudah jelas jika ada orang yang mengaku-ngaku mendapat keistimewaan dari Allah dan menyombongkannya ke muka umum bukanlah termasuk wali Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun