Mohon tunggu...
Hibatin Wafiroh
Hibatin Wafiroh Mohon Tunggu... mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga 24107030045

wanita pecinta matcha yang selalu bercerita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mending Utang Kredit demi Branded daripada Investasi: Apakah Ini Mental Anak Muda Kita?

1 Juni 2025   13:41 Diperbarui: 2 Juni 2025   12:45 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lebih baik hutang demi iPhone terbaru daripada beli HP Android yang lebih canggih dengan harga separuh" kalimat ini mungkin terdengar familiar di telinga kita. Fenomena ini bukan sekadar anekdot, melainkan cerminan nyata dari pergeseran nilai yang terjadi pada generasi muda Indonesia saat ini.

Ketika Status Sosial Mengalahkan Akal Sehat

Di era digital ini, kita menyaksikan paradoks yang menarik: generasi yang paling terdidik dalam sejarah, namun kerap membuat keputusan konsumtif yang tidak rasional. Anak muda rela menghabiskan gaji tiga bulan untuk membeli tas branded, sementara masih tinggal di rumah orangtua. Mereka memilih cafe aesthetic mahal untuk foto Instagram, ketimbang warteg yang lebih bergizi dan terjangkau.

Mengapa hal ini terjadi?

1. Tekanan Media Sosial yang Tak Terlihat

Media sosial telah menciptakan panggung global dimana setiap orang adalah aktor sekaligus penonton. Instagram, TikTok, dan platform lainnya memaksa anak muda untuk terus "tampil". Sebuah survei menunjukkan bahwa 73% milenial Indonesia mengaku merasa tertekan untuk memposting konten yang membuat mereka terlihat sukses.

"Jika tidak di-post, apakah itu benar-benar terjadi?" mentalitas ini telah mengubah pola konsumsi dari kebutuhan menjadi keinginan untuk dokumentasi.

2. Sindrom FOMO (Fear of Missing Out) yang Kronis

Anak muda hari ini hidup dalam ketakutan konstan akan ketinggalan tren. Mereka lebih takut dianggap "kampungan" atau "kudet" daripada hidup dalam kesulitan finansial. Akibatnya, prioritas bergeser dari investasi jangka panjang (seperti tabungan, pendidikan, atau bisnis) ke konsumsi jangka pendek yang memberikan validasi sosial instan.

3. Pergeseran Definisi "Sukses"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun