Mohon tunggu...
Wildan Awaludin
Wildan Awaludin Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan

Hobi alam

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

CURUG LUHUR CIMBAR (tempat seru bersepedah gunung)

8 Juni 2017   00:02 Diperbarui: 8 Juni 2017   02:37 1816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="pesona keindahan curug luhur ciambar"][/caption]

Kali ini saya akan berbagi cerita tentang pengalaman  bersepedah ke curug luhur ciambar. 

Curug luhur ciambar berada di kawasan taman nasional gunung gede pangrango tepatnya di desa ambar jaya kecamatan parungkuda kabupaten sukabumi jawa barat. Ada dua jalan umum yang bisa di tempuh untuk menuju ke lokasi ini yaitu melalui jalan ciambar parungkuda dan melalui jalan gang koramil cicurug.
Saya sudah empat kali melakukan perjalanan ke curug luhur ciambar menggunakan sepedah bersama beberapa teman saya. Dari ke empat waktu yang berbeda itu semuanya memiliki pengalaman yang berbeda buat saya.

Pengalaman pertama :
Berawal dari rasa penasaran dengan salah satu postingan teman di sebuah media sosial yang memajang poto sepedah di air terjun curug luhur ciambar, kemudian saya mengajak satu teman saya "ahmad yudi "untuk berangkat ke curug luhur ciambar.

Waktu itu tepatnya hari minggu tanggal 02 agustus 2015 berangkat dari rumah jam 09:00 wib,dengan sedikit informasi yang kami punya mengenai jalan menuju ke lokasi tersebut akhirnya kami beberapa kali melewati jalan yang salah,kami hanya berputar putar di sekitar perkampungan jalan menuju ke curug luhur ciambar, sekitar jam 10:30 kami memutuskan untuk  beristirahat di sebuah warung sambil mencari informasi jalan menuju ke lokasi tujuan kami,setelah selesai istirahat dan mendapat informasi, akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Masih dalam kebingungan dengan informasi yang didapat,kami melanjutkan perjalanan melewati perkampungan hingga akhirnya kami mulai masuk ke area hutan taman nasional gunung gede pangrango. Kami berhenti sejenak menikmati pemandangan yang indah, selanjutnya kami mulai mendapati jalan setapak tanah menuju area hutan, sebelum masuk ke area hutan kami di hadapkan dengan dua persimpangan jalan setapak, kami berhenti sejenak karena tidak tahu jalan mana yang harus kami lewati, lalu kami bertanya kepada seorang bapa yang sedang berkebun,akhirnya kami mendapatkan informasi yang cukup jelas dan perjalanan pun kami lanjutkan.
Jalan setapak tanah yang sedkit menurun membuat kami semangat mengayuh sepedah di tambah pemandangan yang indah dan udara yang sejuk, tapi sepedah tak bisa lama lama kami naiki karena banyak rintangan berupa dahan pohon dan semak yang tinggi yang menghalangi jalan,bahkan tak jarang kami harus memangku sepedah kami karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk di lalui dengan sepedah.
Tak lama kemudian kami sampai di sebuah pos area penanaman pohon rehabilitasi lahan. Perjalanan selanjutnya sangat melelahkan karena jalan yang kami lalui menjadi semakin susah untuk di lewati dan akhirnya sepedah pun terpaksa di tuntun saja. Hari mulai siang badan muali lelah sesekali kami berhenti untuk istirahat, kami belum tahu berapa lama lagi waktu yang harus kami tempuh untuk sampai di lokasi tujuan kami. Setelah beberapa kali istirahat jalan pun mulai tak karuan, akhirnya kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan kami dan kembali pulang, tapi tak lama datang sekitar  5 orang anak sekolah yang akan pergi ke curug luhur, kami mengobrol sebentar dengan mereka lalu kami berubah pikiran, setelah bertemu anak anak tadi kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan mengikuti mereka. Setelah beberapa lama berjalan tiba tiba kami di hadapkan dengan sebuah jalan berupa turunan yang curam hampir seperti jurang. Dan kata anak anak sekolah tadi memang itu lah jalan satu satu nya untuk menuju ke curug luhur. Saya turun ke bawah untuk mengecek kondisi jalan tersebut, dan ternyata jalan nya sangat sulit untuk di lalui dengan membawa sepedah, tanpa fikir panjang akhirnya di situ saya dan teman saya benar benar memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan.

Anak anak sekolah tadi melanjutkan perjalanannya sementara saya dan teman saya dengan rasa lelah dan kecewa mulai berjalan menuju arah jalan pulang.
Pengalaman pertama saya bisa di sebut pengalaman yang gagal, namun ada keinginan yang besar buat saya untuk mengulangi perjalanan ini.Dan suatu hari nanti saya pasti akan mengulangi perjalanan ini dan harus bisa sampai di tujuan yaitu curug luhur.

Pengalaman ke dua
Waktu terus berlalu tapi keinginan untuk bersepedah ke curug luhur masih saja belum terlaksana,hingga akhirnya beberapa teman dari komunitas sepeda AFB cicurug menghubungi saya untuk mengajak bersepedah ke curug luhur. Kebetulan sekali saya pun tidak menolak ajakan mereka. Tepatnya hari sabtu tgl 02 april 2016, jam 08:00 bertemu di tempat yang sudah di sepakati. Setelah semua kumpul,perjalanan pun di mulai dengan rute melalui gang koramil cicurug, kami ber enam memulai perjalanan namun di tengah jalan salah satu dari kami tidak bisa melanjutkan perjalanan di karenakan sesuatu hal yang membuatnya harus kembali ke rumah. Sisa tinggal berlima "saya,iduy AFB,yayan AFB,dani AFB, dan yudi gojes" tetap semangat melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.
Kali ini perjalanan tidak terlalu membuang banyak waktu, karena teman teman dari komunitas AFB sebelumnya pernah bersepedah ke curug luhur.
Tidak lama kami sudah mulai masuk ke jalan setapak di area hutan, kami mulai menikmati kayuhan sepedah masing masing, namun kali ini jalan yang kami lewati sangat menyulitkan karena semalam turun hujan deras sehingga jalan setapak yang kami lewati jadi sangat licin dan masih saja ada ranting atau semak semak tinggi yang menghalangi jalan. Sepedah pun hanya bisa di dorong karena kondisi jalan yang sangat menyulitkan kami. Akhirnya kami pun sampai di sebuah turunan yang curam yang dulu mengagalkan perjalanan saya bersama teman saya. Namun kali ini saya tidak boleh gagal lagi dan harus bisa sampai di curug luhur.
Jalan yang licin dan turunan yang curam membuat kami kesulitan membawa sepedah kami, bahkan tak jarang dari kami yang terjatuh atau terpeleset karena medan yang sulit. Akhirnya kami saling bekerja sama menurunkan satu persatu sepedah kami. Setelah selesai melewati turunan curam tadi,selanjutnya jalan masih tanah licin yang di pinggirnya di tumbuhi pohon pohon salak yang tinggi dengan durinya yang tajam setelah itu kami harus menyebrangi aliran sungai sambil memangku sepedah masing masing. Setelah menyebrangi sungai selanjutnya kami masih harus berjalan sambil mendorong sepedah kami, tak lama setelah itu kami pun sampai di tempat tujuan kami yaitu curug luhur ciambar.
Sejenak saya terdiam,terpesona dengan keindahan air terjun yang tinggi dengan kolam nya yang lumayan besar. Tidak ada orang lain di lokasi tersebut,hanya kami berlima saja dengan kondisi lelah dan baju kotor karena perjalanan tadi dengan jalanan nya yang menyulitkan.
Sejenak kami beristirahat sambil menyantap perbekalan yang kami bawa. Selanjutnya kami mulai menikmati keindahan alam yang ada di lokasi  curug luhur. Setelah puas berpoto dan menikmati keindahan alam di lokasi tersebut lalu kami bersiap siap untuk pulang.
Untuk menghindari sulitnya jalan yang kami lewati, kami sepakat untuk memilih jalan pulang yang berbeda, kami memilih jalan pulang lewat jalur ciambar meski di antara kami tidak ada yang tahu dan tidak ada yang pernah melewati jalur itu.
Maksud hati ingin menghindari jalan yang sulit tapi kenyataan berkata lain, jalan pulang yang kami tempuh ternyata lebih sulit dari jalan yamg kami lewati waktu berangkat, kami harus menaiki tangga beberapa bukit sambil memangku sepedah. Banyak waktu yang kami habiskan saat menaiki bukit ini karena kemiringan nya yang sangat menyulitkan selain itu kami juga jadi banyak istirahat. Setelah berhasil menaiki bukit tadi, kami masih harus melewati jalan setapak yang entah kemana arahnya karena sebagian jalan pun sudah tertutupi oleh semak yang tinggi.
Di tengah rasa lelah yang bercampur rasa hawatir, kami terus mendorong sepedah kami hingga akhirnya kami keluar dari area hutan dan sampai di area pesawahan. Kami melanjutkan perjalanan melewati pematang sawah sesekali sepedah bisa kami naiki hingga kami sampai di sebuah kampung lalu kami beristirahat di sebuah warung sambil menyempatkan menumpang sholat dzuhur meski waktu sudah menujukan pukul 14:15 wib.
Selesai beristirahat dan mendapat informasi petunjuk jalan yang jelas dari pemilik warung tadi selanjutnya kami berangkat pulang.
Jalan yang kami lewati selanjutnya adalah jalan perkampungan tanjakan dengan batu makadam.

Dan akhirnya kami sampai di perkampungan yang sudah kami lewati saat perjalanan berangkat tadi. Kondisi jalan mulai bagus, dengan sisa tenaga yang ada kami terus mengayuh sepedah di tengah hujan gerimis yang mulai turun. Sampai di persimpangan jalan gang koramil cicurug kami berpisah menuju jalan ke rumah masing masing. Saya sampai di rumah sekitar pukul 16:00 wib.

Pengalaman kali ini membuat kami sadar bahwa pentingnya kerja sama dalam sebuah tim untuk bisa mencapai sebuah tujuan, dan perjalanan kali ini menambah pengetahuan saya tentang jalan yang baru menuju ke curug luhur ciambar.
Seperti itulah cerita pengalaman kedua saya saat bersepedah ke curug luhur ciambar.

Pengalaman ketiga,
Saya punya teman sekampung yang punya hobi yang sama yaitu sepedah gunung,kami sering bersepedah bersama ke tempat tempat yang sama sama kami sukai,tapi teman saya itu belum pernah bersepdah ke cucurg luhur ciambar, hingga pada suatu saat kami sepakat untuk melakukan perjalanan ke curug luhur ciambar.
Tepatnya hari minggu tanggal 16 oktober 2016. berangkat dari rumah pukul 07:00 wib. Tanpa banyak basa basi dan kompromi lagi kami mulai mengayuh sepedah dengan saya sebagai penujuk jalannya. Perjalanan kali ini tidak terlalu banyak masalah dan rintangan karena saya sudah hapal jalan nya,selain itu kali ini ada yang beda dengan curug luhur ciambar. Curug luhur ciambar kini sudah mulai di kelola oleh warga sekitar, sudah ada pos jaga di kampung paling ujung menuju lokasi curug luhur. Selain itu ada juga parkiran motor untuk pengunjung termasuk biaya parkir dan biaya masuk untuk kunjungan pun sudah di tetapkan oleh pengelola.
Jalan menuju lokasi pun sudah mulai tidak terlalu menyulitkan untuk di lalui menggunakan sepedah, meski masih ada beberapa rintangan yang membuat kami harus memangku sepedah kami.
Di perjalanan pun kami sering berpapasan dengan pengunjung lainnya yang menuju ke lokasi air terjun curug luhur. Tak lama kami pun sampai di satu rintangan yang paling sulit di lalui yaitu turunan yang curam yang membuat kami harus extra hati hati dan extra menguras tenaga untuk melewatinya, turunan itu biasa kami sebut dengan jalur "gawir" (bahasa sunda yang artinya jurang). Setelah berhasil melewati jalur gawir,kondisi jalan masih seperti dulu belum banyak perubahan,kami masih harus melewati semak dan menyebrangi sungai sambil memangku sepedah.
Akhirnya kami sampai di lokasi air terjun curug luhur ciambar, suasana nya lumayan rame karena banyak pengunjung yang sudah tiba di lokasi. Ada beberapa anak muda laki laki maupun wanita,ada juga anak anak pramuka yang sedang melakukan kegiatan di curug luhur dan ada warung sederhana yang menjual makanan dan minuman.
Kami mulai menikmati suasana keindahan curug luhur sambil menikmati beberapa jajanan yang kami beli di warung tadi dan tak lupa kami pun berpoto untuk mendokumentasikan perjalanan kami. Setelah puas menikmati suasana keindahan curug luhur, kami pun segera pulang dengan melewati jalan yang sama pada saat kami berangkat. Perjalanan kali ini lebih bisa di nikmati karena medan yang sudah saya kenal dan kondisi jalan yang sudah mengalami sedikit perbaikan.
Setelah keluar dari area hutan dan sampai di perkampungan, kami menyempatkan beristirahat sejenak sambil menumpang sholat dzuhur. Dan kami pun bisa sampai di rumah masing masing dengan waktu yang lebih cepat dari sebelumnya, kami tiba di rumah masing masing sekitar pukul 13:40 wib. Itulah cerita perjalanan di pengalaman yang ke tiga yang membuat saya merasa puas mamun masih ingin mengulangi perjalanan bersepedah ke curug luhur ciambar.

Pengalaman ke empat.
Cerita di perjalanan yang ke empat sangat berbeda dengan perjalanan perjalanan sebelumnya, perjalanan kali ini bisa di bilang adalah perjalanan yang paling bisa di nikmati.
Saya bersama kang feri (teman sekampung) berniat untuk mengulangi perjalanan ke curug luhur ciambar, lalu saya mengajak teman saya "Dian" untuk ikut serta dalam perjalanan kali ini. Akhirnya kami sepakat untuk melaksanakan rencana ini pada hari minggu tanggal 02 mei 2017.
Berangkat dari tempat yang di tentukan pukul 09:00 wib, setelah semua kumpul, perjalanan pun di mulai. Dengan penuh semangat kami mengayuh sepedah masing masing. Sampai di sebuah kampung ternyata teman kami Dian mendadak kelelahan karena memang teman kami itu baru sembuh dari sakit dan kondisi nya belum benar benar fit, kami terpaksa berhenti,kami memutuskan untuk beristirahat sambil memulihkan kondisi fisik teman kami, karena buat kami, kebersamaan dalam mencapai sebuah tujuan adalah lebih penting. kami beristirahat di  sebuah warung, Hampir 30 menit kami beristirahat di tempat ini sambil menunggu kondisi teman kami segar kembali. Sebenarnya kami sudah menyarankan kepada teman kami tadi untuk tidak melanjutkan perjalanan nya karena kami khawatir dengan kondisi badan nya yang kurang fit, tapi teman kami tadi mempunyai rasa penasaran yang tinggi dan keinginan yang kuat untuk bisa sampai di lokasi tujuan, karena memang teman kami itu belum pernah bersepedah ke curug luhur.
Selesai beristirahat, kondisi teman kami pun sudah segar kembali, perjalanan kami lanjutkan.
Perjalanan kali ini benar benar tidak terlalu sulit, sudah banyak perubahan yang baik dengan kondisi jalan menuju curug luhur. Di jalan perkampungan nya  sebagian sudah di aspal sedangkan jalan setapak di area hutan pun sudah lebih baik. Kami bisa menaiki sepedah kami lebih lama, kecepatan sepedah pun lebih bisa di nikmati. Sudah tidak ada ranting pohon atau semak yang tinggi yang menghalangi jalan. Hampir 75% jalan setapak di area hutan ini bisa di lalui dengan mengendarai sepedah.
Hingga akhirnya kami sampai di satu rintangan yang menjadi momok menakutkan buat kami "yaitu jalur gawir". ternyata jalur gawir ini pun sudah mengalami perbaikan, yang tadinya berupa turunan yang curam sekarang sudah tidak terlalu curam karena sebagian sudah di buatkan anak tangga dan jalurnya pun sudah di bikin berkelok supaya tidak terlalu curam. Sementara tak jauh dari jalur gawir Sudah ada jembatan dari bambu untuk menyebrangi aliran sungai.
Tak lama kami pun sampai di lokasi curug luhur ciambar. Ketika kami sampai ternyata sudah banyak sekali pengunjung yang ada di lokasi curug luhur. Kedatangan kami dengan membawa sepedah menjadi pusat perhatian bagi para pengunjung yang ada di lokasi curug luhur. Entah apa yang mereka pikirkan ketika melihat kami datang membawa sepedah. Selanjutnya kami mulai menikmati suasana keindahan curug luhur dan tak lupa kami menyantap perbekalan kami.
Suasana di lokasi pun menjadi tidak terlalu menyeramkan karena kebetulan hari ini banyak pengunjung yang datang ke lokasi ini. Kami pun bisa lebih menikmati suasana di lokasi curug luhur dengan suasana yang sangat menyenangkan. Para pengunjung pun terlihat sangat menikmatinya,ada yang sibuk berpoto,ada yang sedang membuat tungku untuk masak, dan banyak juga pengunjung yang berenang menikmati kesegaran air curug luhur, bahkan ada beberapa anak muda yang berkali kali melompat dari tengah ketinggian air terjun curug luhur. Sedang asiknya kami menikmati suasana curug luhur, tiba tiba datang dua orang pemuda dengan membawa motor cross, serentak perhatian tertuju pada dua pemuda itu, karena mungkin semua berpikir bagaimana bisa motor cross sampai di lokasi ini sedangkan kami saja yang membawa sepedah sudah sangat kesulitan dengan kondisi jalan menuju lokasi ini. Sejenak saya menghampiri ke dua pemuda itu untuk  mengobrol sambil berbagi pengalaman. Suasana yang menyenangkan seperti ini membuat kami betah di tempat ini.  Kami pun menyempatkan melakukan sholat dzuhur di lokasi tersebut. Tapi kami tidak bisa terlalu lama di tempat ini, kami harus bersiap siap untuk pulang. Dan yang menjadi konsentrasi kami di perjalanan pulang adalah jalur gawir yang harus kami lewati sambil memangku sepedah, entah berapa derajat kemiringan jalur itu tapi yang pasti dengkul kami hampir sampai ke dagu kami pada saat menaiki anak tangga di jalur gawir.
Setelah berhasil melewati jalur gawir, kondisi jalan pun kembali bersahabat. Sepedah bisa kami naiki hingga kami keluar dari area hutan di curug luhur. Sampai di perkampungan, kami menyempatkan diri untuk beristirahat lagi di sebuah warung sambil mengisi botol air minum kami yang sudah habis air nya.
Setelah botol terisi penuh dan istirahat pun sudah di rasa cukup, perjalanan pulang kami lanjutkan dan akhirnya kami pun sampai di rumah masing masing sekitar pukul 14:00 wib.
Perjalanan kali ini bisa di bilang perjalanan yang paling bisa di nikmati. Jalan setapak tanah merah yang berkelok kelok di area hutan sangat membuat kami puas mengayuh sepedah kami dengan kecepatan yang bisa di nikmati, beberapa rintangan yang sulit sudah mulai berkurang dan membuat sepedah kami lebih lama bisa di naiki, beberapa perbaikan jalan yang membuat rintangan semakin mudah di lewati. Suasana curug luhur yang tidak sepi membuat kami  betah dan ingin lama di lokasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun