Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Panas Dapur Bumi di Indonesia

24 Agustus 2012   15:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:22 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia yang bergelar Lord of the Ring (of Fire) memang benar-benar harus memanfaatkan semua potensi alam yang ada. Salah satunya adalah panas yang dihasilkan oleh dapur bumi yang mengalirkan panas itu melalui pipa-pipa ke permukaan bumi dan muncul di Indonesia.

[caption id="" align="aligncenter" width="635" caption="http://sainstory.files.wordpress.com/2012/08/lapisan-bumi-2.png"][/caption]

Di beberapa titik dengan potensi yang besar, Indonesia telah memanfaatkannya untuk PLTP, walaupun belum maksimal. Lalu bagaimana dengan saluran pipa panas bumi yang tidak cukup besar untuk PLTP?

Berikut beberapa ide yang bisa dipikirkan:

1. Pariwisata

Potensi pariwisata di Indonesia masih harus digali lagi. Mungkin karena banyaknya potensi itu membuat kita sendiri bingung memilih yang mana. Bagi sebagian orang yang menyukai pantai, akan berpikir mengapa potensi pantai di daerah tertentu tidak dimanfaatkan? Mereka yang menyukai area pegunungan bisa jadi akan berpikir bahwa potensi di pegunungan tertentu terlalu menggoda untuk dilewatkan pemanfaatannya. Tetapi… kalau kita bisa mendaftarkan semua potensi pariwisata yang ada, mungkin kita sudah di ambang pintu kebingungan.

Terkait dengan Indonesia sebagai Lord of the Ring (of Fire), potensi panas bumi yang tidak mencukupi untuk PLTP bisa dimanfaatkan untuk pariwisata. Sebagai contoh, kawah Domas di area gunung Tangkuban Perahu. Area itu telah dijadikan kawasan wisata yang menarik.

Jalan berliku sepanjang kira-kira 1,5 km harus dilewati dengan kaki (atau ojek). Naik turun, berkelok-kelok dan terjalnya jalan di beberapa bagian terus menjadi bagian yang selalu terlihat. Di beberapa tempat disediakan lokasi untuk beristirahat.

Sampai di kawah Domas yang terlihat masih aktif memancarkan energi panasnya itu, kita bisa merendam kaki untuk melepas lelah. Air hangat mengandung belerang tersebut benar-benra menyegarkan kaki yang penat setelah berjalan 1,5 km.

Anak-anak juga akan menikmati sensai merebus telor dengan kompor ciptaan Tuhan yang belum pernah dimatikan itu. Ini benar-benar sebuah pengalaman yang luar biasa.

Pemandian air hangat yang memanfaatkan panas bumi juga ada. Di daerah Sumatera Utara, terdapat resort yang menyediakan fasilitas kolam air panas alami. Di sini pengunjung akan dimanjakan dengan suasana resort yang dilengkapi dengan kolam air panas untuk berendam.

[caption id="" align="aligncenter" width="412" caption="sumber: Kolam air panas Rindu Alam, Berastagi"]

[/caption]

Di kabupaten Sragen Jawa Tengah, Pemandian Air Panas Bayanan juga memanfaatkan panas bumi untuk memanaskan air. Bukankah kota Sragen terletak jauh dari gunung? Itu karena ada pipa yang mengalirkan panas dari dapur bumi ke kota itu.

Apakah tempat semacam itu hanya ada di Sumatera dan Jawa? Tidak! Pemandian Air Hangat Lombongo di Sulawesi juga merupakan salah satunya.

[caption id="" align="aligncenter" width="443" caption="http://zith.web.id/wp-content/uploads/2011/02/lombongo-300x199.jpg"][/caption]

Potensi seperti itu tidak hanya ada di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Tinggal sekarang bagaimana pemerintah daerah bekerja untuk mengembangkan potensi itu untuk menambah PAD dan ujung-ujungnya meningkatkan kesejahteraan daerah itu.

2. Memasak

Bila potensi panas bumi masih terlalu kecil untuk sebuah PLTP, maka peluang lain adalah memanfaatkannya untuk memasak. Mengapa tidak? Orang bisa merebus telor di kawah Domas.

GEDC4328

[caption id="attachment_194880" align="aligncenter" width="520" caption="Merebus telor di kawah Domas (doc pribadi)"]

1345823658616025338
1345823658616025338
[/caption]

Satu hal yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah upaya agar uap belerang itu tidak mencemari makanan.

3. Pengobatan

Sumber air panas alami biasanya memiliki kadar belerang yang bisa digunakan untuk terapi kulit. Lumpur yang dihasilkan di sekitar tempat itu juga dapat digunakan untuk spa. Potensi ini menarik untuk dimanfaatkan. Dengan sumber air panas yang terus-menerus tersedia dan suplai belerang yang tiada hentinya, membuat bisnis pengobatan dan perawatan yang memanfaatkan air panas alami dan belerang menjadi sesuatu yang menarik untuk dipikirkan.

Tentu saja lokasinya harus dipikirkan masak-masak terkait potensi letusan gunung di dekatnya yang bisa mengancam jiwa. Selain itu, pembangunan infrastrukturnya haruslah ramah lingkungan sehingga tidak membuat lingkungan di sana malahan rusak gara-gara keinginan untuk memanfaatkan alam anugerah Tuhan tersebut.

4. Sumber Panas Alami

Penginapan yang ada di daerah pegunungan biasanya berhawa sejuk. Saat malam biasanya hawanya dingin sampai menusuk tulang. Sumber panas bumi itu bisa dialirkan untuk menghangatkan ruangan kamar sehingga pengelola hotel tidak perlu menyediakan selimut. Hal ini tentu saja berdampak sangat positif bagi lingkungan karena itu berarti tidak ada air sabun bekas cucian selimut yang bisa mencemari lingkungan.

Potensi-potensi lain pasti masih ada. Sekarang tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Negeri ini untuk kemajuan bangsa. Suatu saat, Indonesia akan tampil sebagai negara pelopor pemanfaatan panas bumi untuk hal-hal yang belum terpikirkan. Ini memerlukan kerja sama dari banyak pihak.

Indonesia tidak kekurangan ahli geologi dan vulkanologi yang bisa menyumbangkan pikirannya untuk melihat dan mengembangkan potensi yang masih tersembunyi itu. Kita bisa mengundang ratusan anak Negeri yang sekarang ini bekerja di luar Negeri karena tidak adanya lahan kerja yang benar-benar sesuai dengan keahlian mereka.

Indonesia juga tidak kekurangan modal untuk mengembangkan kawasan yang punya potenti panas bumi. Bahkan kita bisa juga mengundang investor asing untuk terlibat asalkan dengan kontrak yang jelas dan tidak tidak merugikan negara seperti yang biasanya terjadi di proyek-proyek vital. Model pengusaan saham harus benar-benar dipikirkan agar otoritas tetap di tangan kita. Hal ini juga menantang birokrasi yang selama ini terlihat ‘mbulet’ dan tidak jelas.

Siapkah kita berjuang untuk memajukan bangsa yang terletak di cincin api Pasifik ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun