Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dualisme Rokok dan Tembakau di Indonesia

8 Mei 2017   17:49 Diperbarui: 8 Mei 2017   18:12 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www2.jawapos.com/baca/opinidetail/10420/Tren-Dualisme-yang-Menyandera-

Polemik tentang rokok tidak pernah bisa diselesaikan. Mulai dari masalah kesejahteraan petani tembakau dan pegawai pabrik rokok hingga HAM akan menjadi argumen para pendukung rokok. Sebaliknya, mereka yang anti rokok akan berargumen dari sisi kesehatan dan HAM juga! Masalah HAM sepertinya sudah diselesaikan dengan memberikan ruang khusus perokok, tetapi peningkatan jumlah perokok pemula masih menjadi kekhawatiran tersendiri.

Ayah saya meninggal dunia 10 tahun yang lalu karena memang beliau adalah perokok. Memang, menjelang akhir hidupnya beliau sudah tidak merokok lagi, bahkan rokok menjadi salah satu hal yang tidak disukainya sama sekali. Pernah suatu kali saya mengetahui bahwa berawal dari coba-coba, akhirnya keterusan. Hal seperti ini sudah menjadi kasus umum yang terjadi di kalangan perokok. 

Saya hanya berharap bahwa pemerintah mengambil sikap yang jelas terkait dengan hal ini. Hanya saja itu bukan yang mudah.

Salam kompasiana dari Oulu, Finlandia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun