Mohon tunggu...
Hawin Fizi Balaghoni
Hawin Fizi Balaghoni Mohon Tunggu... Aktivis Kemanusiaan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Alumni Universitas Negeri Surabaya. Pedagang Kecil dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Menulis Menjadi Hobi - Traveler - Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Backpacker" Menuju Senduro

23 Februari 2018   04:10 Diperbarui: 23 Februari 2018   04:53 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menulis ini sambil mendengarkan Lagu itoc feat oyok V lombok in Cares, karena saya menulis ini disaat liburan kemarin di Lombok, NTB. Menulis tentang backpaker menuju senduro memiliki keunikan tersendiri buat saya. Karena barangkali tidak akan terfikir oleh siapapun apa pentingnya tulisan ini. Padahal bagi saya, suatu saat senduro akan menjadi satu tempat yang megah dan benar-benar bercahaya, makanya tulisan ini menurut saya penting bagi siapa saja. 

Toh, tidak hanya bagi backpaker juga, tentu juga nantinya dapat digunakan sebagai referensi untuk sanak keluarga, bolo kuro atau juga konco kentel di luar senduro. Yapp.. saya mulai perjalanan backpaker dari Lombok menuju Senduro, rute timur ke senduro. Pulau lombok terkenal dengan panorama alam yang eksotis luar biasa, rujukan awal ini mari kita mulai dari Pelabuhan Lembar, Lombok, NTB. Dari pelabuhan lembar saya menyebrang dengan kapal ferry. 

Tarif perjalanan Rp.45.000/orang rute pelabuhan Lembar menuju pelabuhan Padang Bai, Bali. Perjalanan memakan waktu normalnya 5 jam, tetapi itu bisa lebih cepat atau juga lebih lambat. Karena kemarin, saya mengalami waktu tempuh 8 jam. Alamak, lama banget rasanya di dalam kapal laut. Sesampainya di Pelabuhan Padang Bai. Saya melanjutkan perjalanan dengan transportasi Bus. Rute kali ini adalah dari Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Gilimanuk. 

Ada dua rute untuk sampai di gilimanuk. Pertama, dari pelabuhan padang bai menuju terminal ubung (tarif rata-rata Rp.40.000), kemudian ganti bus dari terminal ubung menuju pelabuhan gilimanuk (tarif rata-rata Rp. 30.000). Kedua, menggunakan bus langsung dari pelabuhan padang bai menuju pelabuhan gilimanuk (Bus ada mulai pukul 7 waktu setempat, tarif rata-rata Rp.50.000/orang). Pada waktu itu saya menggunakan cara pertama, mengingat saat itu saya sampai di padang bai masih sangat pagi. Sesampainya di pelabuhan gilimanuk, saatnya menyebrang menuju pelabuhan ketapang, banyuwangi.

 Tarif penyebrangan Rp.8000. sesampainya di pelabuhan ketapang, ada tiga cara untuk pengambilan rute. Pertama naik kereta api dari stasiun ketapang menuju stasiun jember, tarif termurah adalah Rp.4000 saja, dengan menaiki kereta api pandangwangi (jadwal pemberangkatan 2 kali sehari, jam 10.00 wib dan jam 19.00 wib). Kedua, menggunakan bus dari pelabuhan ketapang menuju terminal tawang alun jember (tarif rata-rata Rp.30.000/orang). 

Ketiga, dengan Bus langsung dari pelabuhan ketapang menuju terminal minak koncar Lumajang (turun di terminal minak koncar kamu harus transit lagi menuju klojen), bus ini biasanya ada dari dalam kapal penyebrangan, status bus sebenarnya adalah bus denpasar menuju surabaya, tetapi kamu bisa melobi sopir atau kernet nya (tarif rata-rata Rp. 40.000). 

pada waktu itu saya menggunakan, cara rute pertama. Turun di stasiun jember, kamu bisa naik angkutan umum (len) untuk menuju terminal tawang alun (tarif rata-rata Rp. 5000). Dari terminal tawang alun, saya melanjutkan menuju lumajang dengan menggunakan bus jember rute kencong-lumajang dan nanti turun di Klojen. Klojen adalah nama perempatan yang diistilahkan masyarakat setempat, di klojen biasanya banyak angkutan umum (angkot) yang lagi menunggu penumpang (dari klojen menuju senduro) tarif rata-rata Rp.8000/orang. 

Umumnya angkot hanya ada sampai jam 16.00 wib. Setelah itu jika tidak ada, kamu bisa naik ojek (tarif rata-rata Rp.20.000) menuju senduro. Tapi kalo saya, pas terlalu malam sampainya di klojen, biasanya nebeng/nunut kepada orang-orang yang menuju senduro menggunakan mobil/pick up/truck dan lain-lain. Itulah Trip perjalanan dari Timur Jawa menuju senduro. Bagi saya, menyenangkan menikmati perjalanan ini, apalagi dari berlibur seperti kemarin, meskipun juga di sana saya juga merindukan senduro. Salam hangat. Mudah-mudahan bermanfaat.

Tulisan ini saya publikasikan untuk memberikan gambaran kecil tentang senduro.
Dimana Ada Cinta, Disitu Ada Senduro.
Salam Hangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun