Mohon tunggu...
Miftaahul Jananh
Miftaahul Jananh Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pembaca dan Penanya

Panggil saja saya Mips, saya gemar menuliskan hal-hal aneh yang mungkin bisa dibilang menjadi sebuah kegemaran yang aneh pula. Sangat antusias dalam masalah woman empowerment, pangan, nutrisi, hak asasi manusia, dan buku. Sering mengira dirinya berada di Tokyo, tahun 1970 dengan lagu city pop mengumandang.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[GWRF 2019] Menulis untuk Apa?

11 Agustus 2019   22:30 Diperbarui: 9 September 2019   12:46 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Jadi Mips, menulis untuk apa?"

Itulah pertanyaan yang diutarakan kepada saya tatkala bercerita tentang betapa saya ingin membuat sebuah buku oleh salah satu editor yang saya kunjungi di Editor Clinic Gramedia Writers and Readers Forum (GWRF) 2019. 

Ya, menulis buku bukanlah perihal mudah. Terlebih lagi bagi orang seperti saya yang mudah sekali merasa bosan dan agak susah untuk konsisten. Untuk itu saya agak berpikir lebih lama ketika ditanya akan hal itu. Tapi perbincangan antara saya dan editor tersebut membuat saya menyadari bahwa alasan untuk menulislah yang akan membuat saya tetap menulis. 

Ya, di rangkaian forum temu antara penulis dan pembaca GWRF 2019, kami juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para editor dari Gramedia grup tentang naskah kami. 

Menurut saya, pertemuan antara calon penulis dan editor sangatlah penting. Bukan hanya untuk ajang uji ketahanan mental tapi juga untuk melihat seberapa jauh kita sudah melangkah.Ya, betul, forum GWRF 2019 adalah forum yang amat saya tunggu-tunggu karena bukan hanya saya bisa berdialog langsung dengan penulis idaman, tapi juga saya bisa berdialog dengan editor dan para penggiat literasi. 

Setelah pertemuan dengan editor tersebut, saya melanjutkan perjalanan saya mencari makna menulis dengan mengikuti sesi "A Faith that Leads" oleh A. Fuadi. Sang Penulis Lima Menara.  A. Fuadi memiliki cara dan alasannya sendiri untuk menulis. 

Dan bagi beliau, menulis adalah cara beliau untuk menjadi manusia yang berguna. Menulis bukanlah untuk meraih kesuksesan tapi lebih kepada menulis untuk diri sendiri. Dalam sekali memang. Sedalam samudera yang luas. Tapi setidaknya, saya setuju dengan beliau. 

Menulislah untuk menjadi manusia yang lebih baik. Bukan sebaliknya. Bukan hanya mengejar fame yang bahkan menurut saya hanyalah kefanaan yang membuai kita semua. 

Selepas dari sana, saya bertandang ke sebuah kafe di bawah perpusnas. Dengan lagu galau yang mengumandang sayup-sayup, saya memulai kembali menulis. Saya mulai mempertanyakan alasan mengapa saya menulis, sampai ada seseorang yang saya kenali menyapa saya. 

"Halo, apa kabar? Kamu ke sini sebagai readers apa writers?"

Saya tergagu untuk menjawab sebenarnya. Tapi akhirnya saya menjawab sebagai pmbaca karena saya belum berani mendeklarasikan diri saya sebagai seorang penulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun