Mohon tunggu...
Abdurrahman Hazmi
Abdurrahman Hazmi Mohon Tunggu... -

Egalitarian yg menaruh hati tepat diantara kerinduan pada themis si perempuan paling bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rel Kereta

27 Februari 2014   03:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:26 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rel ini entah berakhir di ujung yang mana
ia mengular seperti tidak ada habisnya
waktu ku di stasiun,
ia sedang melajukan gerbong-gerbong kereta menuju Jakarta
tetap saja, dari tempat kuberdiri memandangnya, mataku tak kunjung melihat akhir kisahnya
tapi apa peduliku
karena dimanapun ia berada dan melaju kemana saja
ia tak pernah kesepian seperti aku ini
sebab ia selalu berdua, dengan kekasihnya
memagut roda kereta api, di kanan dan kiri

Hazmi-2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun