Mohon tunggu...
Abdurrahman Hazmi
Abdurrahman Hazmi Mohon Tunggu... -

Egalitarian yg menaruh hati tepat diantara kerinduan pada themis si perempuan paling bidadari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Matamu Adalah Layang-layang

26 Februari 2014   00:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bila langit malam adalah lautan yang hitam
maka bulan dan bintang adalah kapal-kapal yang tengah berlayar
dan matamu adalah layang-layang yang melayang
menyaksikan mereka dikejari matahari
bulan pernah tertangkap di biru lautnya
tapi matahari berkali-kali gagal menenggelamkannya
ia selalu punya cara untuk kembali kelaut hitamnya
berkumpul lagi bersama armada gemintang
ketika matamu adalah layang-layang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun