Mohon tunggu...
hesty Gorang
hesty Gorang Mohon Tunggu... Lainnya - Buku gudang ilmu

📝Penulis buku : Pena Pedang Penulis, Muslimah Kanan. 📝Anggota di FLP NTB 🔮Pemilik blog : Lancarberbahasa.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cewek Cantik Penjual Ayam Geprek

28 November 2020   07:42 Diperbarui: 28 November 2020   07:45 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kartina, cewek cantik kelahiran februari asal Bima ini memiliki semangat luar biasa dalam mencari nafkah, hehehehe. Dia salah satu teman saya ketika masih duduk di bangku kuliah, dia salah satu lulusan terbaik waktu itu. Cewek cantik ini patut saya banggakan, karena cantik, sopan, anggun tidak menjadikannya gengsi untuk tetap berjualan.

Siapa sangka cewek ini pernah berjualan cilok untuk mahasiswa di kampus Muhammadiah Mataram. Cilok khas Bima itu menjadi penggemar teman-teman, adik tingkat, bahkan dosen di Prodi kami (Prodi Bahasa Indonesia). Selain jualan cilok dia juga menjual tas, baju seara on-line. Oh ya, pembahasan menjual cilok dia tidak sendiri dia memiliki patner jualan, ada 3 teman sekelas yang diajak buat jualan. Dari dana yang mereka kumpulkan Rp.280.000 mereka mulai membeli bahan dan alat untuk mulai bisnis kecil mereka. Dari Rp.280.000 itu hanya Rp.200.000 saja yang dijadikan modal buat cilok, Rp.80.000 untuk beli dandang. Sehari mereka bisa menghasilkan penghasiln Rp.100.000. Alhamdulillah, biasa nambah uang jajan.

Tidak sampai di situ sja. Cewek cantik ini pun memutar otaknya lagi ketika musim sidang proposal, dan ujian skripsi tiba. Karena berada pada masa pandemi, jualan buket yang buka sekitar kampus tidak ada lagi. Dia pun mengambil peran dan mulai bisnis lagi. Dia mulai membeli bahan dan alat untuk membuat buket, dari buket bunga, uang dan juga kopi. Harga buket yang dijualnya juga bermacam-maam. Dari harga terendah --Rp.10.000 samapai Rp. 50.000. Sesuai kecil besar dan jenis buket apa yang dipesan. Semuanya dijual dengan cara jualan on line. Tak disangka awal niat yang hanya berjualan di sekitar wilayah kampus, malah tersebar sampai di kampus-kampus yang lain. Saya pun pernah ikut terjun dalam pengantaran pesanan buketnya. Walaupun cuma satu buket yang diantarnya, tapi itu sesuatu yang luar biasa menurut saya. saya sempat bertanya.

"Loh, kok bisa jualanmu bisa sampai di kampus ini (waktu itu yang beli mahasiswa Yarsi)

"Tina juga nggak tau kak, mungkin lewat beranda FB teman hehehe" dia menjawab sambil tersenyum kecil.

Usaha buketnya akhirnya meledak saat wisuda tiba, dia bahkan merelakan waktunya untuk mengumpulkan skripsi hanya untuk berjualan, "Yang penting sudah ujian" katanya waktu itu. Sampai beberapa kali ditagih oleh Kaprodi tapi dia tetap bersi keras membuat buket untuk langganannnya. Sungguh luar biasa semangatnya. Di samping membuat buket juga membuka salon ala anak kos-kosan.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
 Awalnya hanya ingin belajar, namun tak disangka hasil praktek otodidak bersama teman-teman yang dipakai untuk belajar akhirnya bisa menghasilkan uang juga. Teman-teman kelas yang dijadikan bahan prakteknya tentunya mau-mau saja untuk dirias. Akhirnya ketika musim wisuda tiba banyak juga yang memesannya untuk meris, satu orang ada yang bayar Rp.100.00 sampai. Rp.150.000.

Semangatnya dalam berdagang telah saya akui dengan membuang segala keegoisan dalam belanja pakaian, aksesoris yang sering dikoleksinya. Setelah lepas dari kampus hijau tercinta, dia tetap berjaualan.

Katanya "Bapak dan ibu bukan orang kaya, yang kalau diminta modal uangnya selalu ada, jadi Tina harus usaha sendiri dari nol. Dengan mmembuang semua ego pengen ini dan itu." 

Semangat berdagangnya  tidak mati setelah keluar dari kampus. Setelah pulang kampung, saya mendapat kabar bahwa dia berjaualan ayam geprek.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
 Jualnya pun delivery gitu, atau datang ke rumah, jadi tidak perlu buka warung, punya rombong, apalagi kariawan, ayah, ibu dan adik tercintanya sudah menjadi karawan pribadinya. Sungguh luar biasa. Lagi- lagi saya harus mengakui semangatnya itu. Dia pun mengutarakan rasa bangganya lewat story WAnya. Dari penghasilan perharinya, atau testimony pelanggannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun