Halo! sobat Kompasiana, kali ini saya akan mengenalkan kalian tentang hal-hal yang berkaitan dengan membaca sastra. Kita akan memahami tentang majas, makna, penyajian karya sastra, dan masih banyak lagi. Yuk sobat kita simak dengan seksama!
A. Mengidentifikasi Kata Bermakna dalam Karya Sastra
Setiap karya sastra pasti memiliki simbol yang mempunyai makna. Simbol, majas, dan juga kias-kias yang digunakan dalam karya sastra memiliki bentuk bahasa yang khas. Hal-hal itulah yang akan dimaknai oleh pembaca. Agar dapat mengetahui simbol-simbol yang terdapat pada karya satra kalian harus membaca, memahami, dan mengartikan makna karya satra. Kata-kata kias juga sering digunakan dalam karya sastra. Biasanya terdapat pada puisi, untuk mendapatkan unsur puitis.
B. Memaknai Isi Tersurat dalam Karya Sastra
Sebagian orang kesusahan dalam memaknai isi tersurat dari karya sastra karena terdapat kata-kata simbolik dan juga kias-kias. Â Kalian bisa menemukan isi tersurat dari unsur-unsur intrinsik pada karya sastra. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun suatu cerita dari dalam.Â
Unsur intrinsik pada cerita atau novel meliputi: Tema, merupakan pokok pikiran atau gagasan dari cerita. Plot atau alur, merupakan pola cerita. Latar, berisikan tempat, waktu, dan suasana cerita. Tokoh, merupakan pelaku atau pemeran dengan perilaku masing-masing dalam cerita. Penokohan, merupakan cara pandang pengarang menggambarkan karakter dari tokoh-tokoh dalam cerita. Sudut pandang, merupakan cara pengarang menceritakan tokoh-tokoh dalam ceritanya. Amanat, merupakan ajaran pesan moral yang disampaikan pengarang kepada pembaca.Â
Unsur intrinsik dalam drama naskah meliputi: Plot atau kerangka cerita, merupakan kerangka yang meliputi konflik antara dua tokoh yang memiliki watak berlawanan. Penokohan atau perwatakan, setiap tokoh dalam naskah drama memiliki watak yang berbeda. Penokohan tersebut tergambar langsung dalam dialog naskah dan terdapat catatan pada samping dialog. Setting, biasa disebut sebagai latar atau tempat kejadia. Terdiri dari tiga dimensi, dua dimensi seperti tempat, ruang, dan waktu. Tema, merupakan gagasan pokok cerita. Dikembangkan melalui plot, tokoh-tokoh, dan perwatakan yang mungkin akan terjadi konflik dalam dialog naskah. Dialog tersebut akan mewujudkan tema drama. Karena dialog tokoh-tokoh, kita bisa menumukan tema dari drama tersebut.Â
C. Menyimpulkan Sebab dan Akibat Konflik dalam Karya Sastra
Konflik ialah benturan anatara dua kekutan yang bertolak belakang. Â Masalah-masalah dalam cerita akan menimbulkan konflik.Masalah merupakan bagian dari unsur intrinsik. Â Masalah terbagi atas dua macam yaitu: masalah dari luar atau fisik, dan masalah dari dalam atau batin. Masalah fisik merupakan masalah yang disebabkan benturan antara tokoh dan lingkungan. Sedangakan masalah batin merupakan masalah yang muncul yang disebabkan hubngan antarmanusia, timbul dari dalam diri tokoh.Â
D. Menyimpulakan Nilai-nilai Kehidupan dalam Karya Sastra
Suatu karya sastra pasti memiliki nilai-nilai kehidupan serta makna-makna yang bisa kita ambil untuk pelajaran bagi kehidupan serta lingkungan kita. Nilai-nilai tersebut terdapat pada unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang mendukung dari luar cerita, tetapi berpengaruh besar pada cerita. Unsur-unsur ekstrinsik tersebut meliputi: Latar belakang pengarang, latar belakang lingkungan, waktu penciptaan karya. Prossa yang terkandung dalam nilai-nilai kehidupan yaitu: nilai moral, nilai estetika, dan nilai sosial.