Mohon tunggu...
hesty kusumaningrum
hesty kusumaningrum Mohon Tunggu... Human Resources - swasta

seorang yang sangat menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik, Ladang Subur Kaum Radikal

7 September 2022   19:38 Diperbarui: 7 September 2022   19:44 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cnn indonesia

Sejarah mencatat, dunia mengalami berbagai macam hal. Mulai dari perang, penemuan teknologi yang mempermudah pekerjaan, puncak kejayaan dan resesi. Penemuan teknologi yang mempermudah pekerjaan diantaranya adalah revolusi industri yang dimulai di Eropa; sesuatu yang akhirnya banyak mengubah wajah produksi dunia

Hal yang kerap terjadi sejak dulu sampai sekarang adalah perang. Perang terjadi karena erbedaan kepentingan antara dua atau tidak. Perang ini bisa bermotifkan politik seperti yang dialami oleh Rusia dan Ukraina, juga bisa karena Ekonomi seperti yang dialami beberapa negara Asia dan Afrika termasuk Indonesia di masa lalu.

Timur Tengah adalah Kawasan di Asia yang sering sekali mengalami perang maupun konflik. Kita ingat perang antara Irak dan Iran berlangsung dari tahun 1980 sampai tahun 1988. 

Perang ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya soal penguasaan Sungat Shatt al Arab dan Kawasan Teluk yang merupakan jalur ekspor minyak yang diperlukan oleh mereka. Selain itu presiden Irak kala itu yaitu Saddam Husein yang khawatir ada pemberontakan kaum Syiah sedangkan sebagian besar warga Irak adalah aliran Sunni.

Setelah masa itu, Kawasan ini masih dilanda perang dimane negara lain ikut campur atas persoalan di Irak sehingga muncul perang kembali di Irak. Selain itu adanya Perang Palestina dan Israel dimana penyebabnya cukup kompleks. Juga Afganistan yang juga memakan waktu dan korban yang cukup banyak.

Bagaimanapun perang yang berawal dari konflik, memakan banyak energi, biaya dan nyawa. Nyawa yang melayang bukan hanya nyawa dari warga local, namun juga pihak penyerang. Korban nyawa itu pastilah meninggalkan keluarga yang sangat sedih ditinggalkan mereka.

Konflik-konflik seperti contoh diatas seringkali menjadi ladang subur kelompok-kelompok radikal yang bernuansa terorisme. Kelompok-kelompok ini merebut kekuasaan dan menciptakan perang berkepanjangan. Contoh yang paling nyata soal ini adalah perang di Suriah dimana oposan radikal adalah ISIS.

Di Indonesia, konflik SARA juga pernah ditunggangi operasi kelompok radikal. Munculnya konflik atau menghadirkan konflik dengan chaos di tengah masyarakat akan menjadi bensin yang membuat  gerakan radikalisme membara.

Menurunkan kepercayaan terhadap pemerintah dengan frame-frame tertentu untuk membuat konflik dan berakibat rusuh, adalah salah satu tujuan mereka. Karena itulah, menjaga stabilitas, toleransi dan harmoni dalam lingkungan berbangsa dan bernegara menjadi modal utama mencegah tumbuh kembangnya kelompok radikal terorisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun