Mohon tunggu...
hesty kusumaningrum
hesty kusumaningrum Mohon Tunggu... Human Resources - swasta

seorang yang sangat menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melawan Radikalisme sampai Akar

19 Oktober 2019   03:51 Diperbarui: 19 Oktober 2019   03:58 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah penyerangan gedung kembar WTC di Amerika Serikat sekitar 20 tahun lalu, banyak negara termasuk Amerika Serikat yang mengetatkan keamanan di negara masing-masing. Terlebih AS yang memeriksa dengan cermat siapa saja yang masuk ke negara mereka itu.

Mereka selalu memeriksa dengan cermat nama-nama lelaki yang berbau muslim. Di bandara AS, semua bawaan diperiksa dengan cermat, juga seluruh tubuhnya diperiksa, sampai alas kaki. Begitu juga sang pendatang perempuan. Sedemikian cermatnya sehingga menimbulkan gelombang protes dari beberapa negara tentang ketatnya orang asing untuk masuk ke Amerika itu.

Tapi rasa curiga dari rakyat AS itu bisa dimengerti. Apa yang dilakukan teroris pada gedung WTC sungguh di luar akal sehat. Bagaimana bisa pesawat terbang bisa menabrakkan diri ke dua gedung megah demi berjuang di jalan Allah? Aksi itu memakan korban tak sedikit dan kita tak bisa abai soal itu. Tak mungkin Allah mau nyawa ratusan umat bergelimpangan demi menyembah Dia.

Tentu saja pelaku dan orang-oprang yang percaya bahwa itu perjuangan untuk menegakkan Islam  di dunia. Tak mungkin Islam berwajah kejam seperti itu Islam selalu membawa damai untuk banyak orang dan datang untuk melepaskan orang dari hal-hal yang jahat dan kejam. Karena itu tak mungkin Islam membawa pengaruh yang tak baik kepada dunia.

Hal itu ditambah dengan bom Bali dan beberapa bom lain di negara-negara yang moyaritas penduduknya adalah muslim. Semuanya menimbulkan korban ratusan jiwa sehingga itu menimbulkan rasa trauma kepada masyarakat.

Karena itu kita sebagai umat muslim tentu tidak senang dijuluki agama yang penuh kekerasan karena Islam selalu mengajarkan kebaikan kepada kita. Kebaikan dan kedamaian adalah ajaran Nabi Muhammad SAW. Karena itu selayaknya kita bisa menghentikan atau paling tidak mengurangi penyebab wajah Islam menjadi buruk dan kejam itu.

Karena itu kita harus ikut mengurangi penyebab terorisme di negara kita. Penyebab terorisme adalah radikalisme dan penyebab radikalisme adalah intoleransi. Karena itu kita harus mengurangi  akar penyebab intoleransi itu. Ini bisa merambah banyak bidang utamanya pendidikan dimana banyak pihak yang tak bertanggungjawab mengajarkan radikalisme dan intoleransi.

Karena itu mungkin kita bisa mengkritisi dan melihat dengan cermat lingkungan kita sendiri untuk hal-hal yang sebenarnya mengajarkan radikalisme padahal dia berbalut Islam damai. Ini tentu saja tak dibenarkan karena bagaimanapun kita harus selalu menampakkan wajah Islam yang damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun