Mohon tunggu...
Hesti Edityo
Hesti Edityo Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Seorang ibu dari 4 lelaki hestidwie.wordpress.com | hesti-dwie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Surat Terbuka Kepada Manajemen RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Serang

14 Mei 2016   18:38 Diperbarui: 14 Mei 2016   18:56 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kemarin, Jumat 13 Mei 2016 saya bermaksud membawa anak bungsu saya berobat di poli anak RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara atau yang lebih dikenal dengan nama RSUD Serang. Sudah lima hari suhu badannya naik turun, dan puncaknya Kamis malam suhu badannya mencapai 38,8 °C. Obat yang ada di rumah dan saya berikan dalam kurun waktu lima hari tersebut tak jua meredakan demam dan batuknya.

Pagi kemarin saya mendaftar melalui jalur umum, dan saya tak menunggu terlalu lama untuk dipanggil karena antriannya lebih sedikit dibanding jalur Askes/BPJS. Usai menyerahkan kartu berobat dan menyebutkan poli mana yang saya tuju, saya sungguh terkejut mendengar pernyataan dari petugas pendaftaran.

“Ibu, ini pasien atas nama anak ibu di data kami tertulis memiliki tanggungan biaya perawatan di IGD tahun 2014 yang belum dibayar!”

Saya, yang datang hanya berdua dengan anak saya, dengan kondisi anak demam, batuk terus-menerus dan sempat muntah di depan loket pendaftaran sedikit emosi. Betul pada 28 April 2014 anak saya masuk IGD karena hendak rawat inap, dan saya membawa surat rujukan rawat inap dari dokter spesialis anak.

“Lho, kok bisa? Betul anak saya 2 tahun lalu masuk IGD, tapi itu karena mau rawat inap, mbak!”

“Ibu sudah bayar belum waktu itu?”

“Demi Allah, Mbak, saya sudah bayar. Mana mungkin anak saya bisa pulang, kalau belum bayar! Terus, ini bagaimana, Mbak? Sekarang status anak saya bagaimana, saya mau berobat ke dokter anak, bisa nggak?!”

“Maaf, Bu, saya nggak bisa memproses pendaftaran anak Ibu sebelum ini beres! Ibu silakan konfirmasi ke loket pembayaran IGD!”

Deg! Seketika air mata saya tumpah! Saya menelpon suami dan menceritakan apa yang terjadi. Suami menyarankan saya untuk langsung pulang dan lebih baik membawa anak saya ke rumah sakit lain atau ke tempat praktek dokter. Tapi saya memutuskan untuk mendatangi loket pembayaran IGD sebelum pulang. Penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Penjelasan petugas di loket pembayaran IGD justru semakin membingungkan saya. Saat saya menyatakan, seingat saya, saya sudah membayar semuanya saat membawa anak saya pulang, dan saya DIBERI KARTU KONTROL yang lazim diberikan usai rawat inap.Petugas mengatakan bahwa BENAR SAYA SUDAH MEMBAYAR BIAYA RAWAT INAP atas nama anak saya pada April 2014, tetapi dikatakan BELUM MEMBAYAR BIAYA PERAWATAN DI IGD. Saya sampai sempat mengingatkan kembali pada petugas dengan mengatakan, saya masuk ke IGD karena PROSEDUR UNTUK RAWAT INAP! Bagaimana bisa, anak saya yang dirawat hingga 4 hari, dan kalau memang benar dinyatakan belum membayar biaya IGD, mengapa TIDAK ADA PEMBERITAHUAN TENTANG TAGIHAN INI SAAT ITU? Baik ketika petugas IGD membawa anak saya dari IGD ke kamar perawatan dan juga setelahnya hingga anak saya dinyatakan boleh pulang. Seingat saya, saya sudah melakukan semua pembayaran.

Mungkinkah terjadi kesalahan pencatatan di komputer? Entah karena system atau mungkin kelalaian kasir loket?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun