Mohon tunggu...
Hesti Sukma
Hesti Sukma Mohon Tunggu... Penulis - Salam Kenal

Mahasiswa ilmu komunikasi, akhirnya Fresh Graduate. 😉

Selanjutnya

Tutup

Love

Teruntuk Kalian dengan Broken Home

20 Juni 2021   07:30 Diperbarui: 20 Juni 2021   07:32 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teruntuk kalian yang menjadi bagian dari keluarga dengan broken home, aku tahu itu bukan pilihan kalian. Tidak ada seorang pun yang ingin memiliki keluarga yang tidak harmonis, karena rasanya pasti sesak dan sakit. Belum lagi banyaknya pendapat dari orang luar yang semakin membuat kita ingin melarikan diri. 

Jika kalian belum dapat menerimanya, semua pemikiran negatif akan selalu ada kapan pun dan dimana pun kalian berada. Lalu bagaimana agar kita menerimanya? Bagaimana menghilangkan semua toxic dari pemikiran kita? Selama kita mencoba, kita pasti bisa.

  • Cobalah mengkomunikasikan dengan kedua orang tua. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk mendengar bagaimana sudut pandang serta pendapat dari keduanya. Kita tidak bisa hanya mendengarkan dari salah satu pihak dan memilih untuk berada di pihak tersebut tanpa mendengarkan pihak lainnya. Sebagai anak, mereka tetaplah orang tua kita yang telah memberikan banyak hal pada kita. Jangan sampai hanya karena sudut pandang seseorang, kita menjadi salah paham dengan pihak lainnya. Setelah mendengarkan keluhan dari keduanya, cobalah bersikap adil. Jika kalian tidak bisa melakukannya maka tidak perlu memaksakan. Jangan jadikan pemikiran mereka sebagai beban, tapi cobalah untuk mengerti bagaimana posisi dan keadaan mereka masing-masing. Setidaknya di sini kalian telah mengetahui bagaimana perasaan serta pemikiran dari keduanya.
  • Jangan memaksakan diri untuk menjadi penengah jika hal tersebut memberikan dampak yang kurang baik bagi perasaan serta pikiran kalian. Sebagai anak, terkadang kita ingin menjadi jembatan bagi orang tua yang bertengkar. Kalian memiliki niat yang baik untuk orang tua kalian. Tapi terkadang kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita tidak memiliki cukup kemampuan untuk menerima respon dari tiap pihak. Sebagai penengah kita akan menyampaikan bagaimana pemikiran mereka, tapi terkadang pemikiran tersebut tidak mudah untuk diterima oleh pihak lainnya. Hal seperti ini jelas akan terjadi, jika kita tidak mampu untuk menahannya maka hal ini hanya akan menjadi beban bagi diri kita sendiri. Jika kalian telah mencoba tapi menemukan bahwa kalian tidak mampu melanjutkan, maka hentikan. Biarkan orang tua kalian mengurus permasalahan mereka sendiri dan jangan terlalu mencampuri hal ini. Tidak mudah memang, tapi terkadang bersikap masa bodoh bisa mnyelamatkan perasaan.
  • Ubah sudut pandang pendapat orang. Saat orang lain mengetahui permasalahan keluarga kalian, pendapat yang biasa akan kalian dengar mungkin "kasian ya...." "Padahal orangtuanya dulu..." dan masih banyak yang lainnya. Saat kalian mendengarkannya, tariklah nafas dalam-dalam, hembuskan, dan tersenyum. Hal tersebutlah yang perlu kalian lakukan sebagai upaya untuk menenangkan emosi diri. Ubah pendapat mereka dengan kemungkinan positif seperti, "gak papa, mungkin kalau orang tua ku tetap bersama mereka tidak akan bahagia" atau "mungkin kalau semua ini gak terjadi, aku gak bisa lebih berkembang". Jangan sampai pendapat orang lain semakin menyiksa perasaan kalian. Tunjukkan bahwa kalian mampu untuk bersikap seperti biasa meskipun kondisi keluarga kalian sedang luar biasa. Hm...
  • Berbagilah dengan orang kepercayaan kalian. Perasaan kalian pasti tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Beberapa orang ingin menunjukkan hal tersebut, tapi cobalah untuk tidak mengungkapkannya pada banyak orang di luar. Ungkapkan dengan satu atau dua orang yang kalian percaya baik untuk mencurahkan seluruh perasaan kalian karena tidak setiap orang mampu menanggung emosi mereka sendiri. Pilihlah mereka yang mampu mendengarkan dan memberikan saran dengan baik untuk menenangkan pikiran dan perasaan kalian. Jika kalian merasa membutuhkan bantuan, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan mereka yang ahli.
  • Saat menyendiri cobalah mencurahkan seluruh emosi dengan menangis, menulis, dan lainnya. Menangislah dan peluklah diri kalian sambil terus mengucapkan kata-kata yang positif untuk diri sendiri. Hal ini dilakukan agar pikiran negative kalian dapat teralihkan dengan kalimat positif yang kalian ucapkan. Jangan sampai permasalahan keluarga membuat kalian melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri bahkan orang lain.
  • Lakukan banyak hal yang mampu mengalihkan pikiran kalian. Bersosialisasi dengan banyak orang, temukan pengalaman baru atau melakukan hal-hal yang kalian suka akan memberikan sedikit banyak ketenangan bagi pemikiran kalian. Pastikan yang kalian lakukan ini adalah hal yang positif agar kalian tidak menjadi salah pergaulan. Pengalaman yang baru juga mampu memberikan pemikiran yang baru bagi kalian. Selain itu, cobalah untuk banyak bertukar pikiran dan belajar dari pengalaman orang lain untuk memotivasi diri sendiri.

Jangan anggap permasalahan orang lain masih lebih baik daripada permasalahan kalian. Setiap orang memiliki kemampuannya masing-masing dalam menghadapi kondisinya. 

Meski terdengar sepele, namun kita tidak pernah tahu bagaimana permasalahan dan perasaan mereka yang sebenarnya. Perlahan tapi pasti, aku yakin kalian bisa melewati ini. 

Cukup jangan lakukan hal-hal yang merugikan, secara tidak langsung setiap permasalahan akan memberikan pelajaran yang baik untuk kalian. Teruslah belajar untuk menjadi positif dan berbahagialah untuk perasaan dan diri kalian sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun