Mohon tunggu...
Hesti Sukma
Hesti Sukma Mohon Tunggu... Penulis - Salam Kenal

Mahasiswa ilmu komunikasi, akhirnya Fresh Graduate. 😉

Selanjutnya

Tutup

Money

Televisi, Bisnis? Mereka Menguntungkan

12 Desember 2018   00:37 Diperbarui: 12 Desember 2018   07:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sailemagazine.com

Perkembangan media cetak dan televisi merupakan hal yang sangat menarik perhatian bagi kebanyakan orang. Saat ini, kedua media tersebut marak dibanding -- bandingkan dan banyak orang menebak bagaimana nasib mereka di masa yang akan datang. 

Media cetak dianggap masih mampu tumbuh dalam era digital, sedangkan televisi masih menjadi media yang dominan. Tidak dapat dipungkiri bahwa sejak awal kemunculannya televisi telah menarik banyak minat dan perhatian masyarakat. 

Inovasi yang menggabungkan 2 unsur yaitu video dan audio ini mampu memberikan tontonan baru yang lebih menarik bagi penontonnya. Dimulai dari gambar yang hitam putih, kini televisi telah berkembang menjadi tontonan yang memiliki banyak warna. 

Kualitas kamera yang semakin berkembang tiap waktunya juga akan berpengaruh pada hasil gambar yang ditayangkan pada televisi. Ukuran televisi yang tadinya tabung dan berat kini telah berinovasi menjadi bentuk yang lebih tipis dan sangat ringan.

Persaingan bisnis dalam dunia pertelevisian adalah hal yang cukup berat. Tiap stasiun televisi dituntut untuk mampu memberikan edukasi yang baik, serta tidak membosankan agar penonton merasa terhibur sekaligus teredukasi secara bersamaan. 

Tidak banyak stasiun televisi yang mampu melakukannya. Beberapa dari mereka menilai bahwa profit memang lebih dipentingkan dibandingkan dengan edukasi untuk masyarakat. Hal ini karena dengan adanya profit maka kegiatan pertelevisian, kegiatan produksi program, serta kegiatan perkantoran lainnya di stasiun tersebut akan mampu untuk tetap berjalan. 

Beberapa tahun belakangan ini, telah banyak stasiun televisi yang melakukan kerjasama dengan media asing yang cukup terkenal untuk meningkatkan rating tayangan mereka. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari tantangan yang harus ditaklukkan saat ini, yaitu bagaimana suatu konten mampu digunakan untuk mendukung bisnis stasiun televisi tersebut.
Perkembangan bisnis dalam pertelevisian tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi. Namun kali ini bukan mengenai teknologinya, melainkan mengenai bagaimana menciptakan sebuah karya menggunakan teknologi tersebut. 

Tayangan televisi di Indonesia dinilai banyak yang mengadaptasi dari tayangan televisi luar, padahal kita sendiri memiliki banyak orang-orang berbakat yang seharusnya mampu menciptakan suatu tayangan yang akan mengangkat dunia pertelevisian di Indonesia saat ini dan dimasa yang akan datang. 

Tinggi rendahnya rating suatu konten dalam pertelevisian juga akan berpengaruh pada pendapatan iklan yang ditayangkan. Semakin banyak penonton acara, maka semakin mahal harga iklan yang ditayangakan di tengah-tengah berlangsungnya acara tersebut. 

Waktu tayangan iklan yang memiliki banyak penonton dan menghasilkan banyak uang ini disebut juga sebagai "prime time", biasanya adalah waktu yang banyak digunakan untuk bersantai sambil menikmati acara televisi.

Di Indonesia kegiatan siaran pertelevisian diatur dalam UU No.32 tahun 2002 mengenai penyiaran, UU No.1 tahun 1995 mengenai PT, UU No.36 tahun 1999 mengenai telekomunikasi, dan beberapa peraturan UU yang lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun