Mohon tunggu...
Julius Manihuruk
Julius Manihuruk Mohon Tunggu... -

hesperonesia.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Atlantis [IV]: Jaman Perunggu [...dan Beternak Ayam]

27 November 2012   09:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:36 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.earth-history.com

“Instruksi dari Shuruppak” bisa d bilang pelopor “10 Perintah” dan beberapa amsal lain dari Bible: baris 50: Tidak boleh mengutuk dengan arti yang kuat (Perintah ke-3); baris 28: Tidak boleh membunuh (Perintah ke-6); baris 33-34: Tidak boleh bersenda-gurau atau berduaan dengan wanita yang telah menikah (Perintah ke-7); lines 28-31: Tidak boleh mencuri atau melakukan perampokan (Perintah ke-8); dan baris 36: Tidak boleh mengeluarkan kata-kata dusta (Perintah ke-9).

.

MANU-SIA

.

1353337328919769662
1353337328919769662
. Sekitar 2000-3000 tahun lalu Indo-Eropa mempunyai dua peradaban besar, Hellenes dan Hindu, masing-masing mewakili dunia barat dan timur. Di barat bahasa Yunani di gunakan sebagai bahasa pengantar terlihat dari nama-nama perkotaan di Kanaan (Byblos, Tyre) atau Mesir (Alexandria, Thebes, Memphis, Heliopolis, Hermopolis) termasuk juga dewa-dewanya (Hathor, Osiris, Isis, Horus, Neith, Bellus, dan sebagainya). Situasi di dunia timur juga tidak jauh berbeda, nama-nama Sansekerta di gunakan hampir di berbagai wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara menjadi bukti kejayaan Hindu. Hellenes dan Hindu juga sama-sama mempunyai laut yang ibarat kolam, mempunyai pulau-pulau dan gunung-gunung api, rawan akan bencana gempa dan tsunami, dan identik dengan karakter yang selalu di gambarkan membawa trisula; Poseidon dan Siwa. Menurut ajaran Hindu, Siwa artinya pelebur dan pemurnian. Dalam bahasa sansekerta sendiri Siwa (Shiva, Siva) artinya; yang baik, ramah,  menguntungkan, dan sebagainya [18]. Tamil mengartikannya sebagai "Yang Tertinggi" dan Dravida menghubungkannya dengan Rudra (merah) salah satu aspek Siwa di arah barat daya (di sudut L). Menurut mitologi Minahasa, barat-daya adalah negeri leluhur mereka. Bencana besar yang terjadi menyebabkan leluhur (Lumimuut) keluar dari sana. . Bahasa sembilan Austronesia siwa Batak, Bali, Tetun (Timor) si, sia, asia, siwa Minahasa siouw Sasak siwa’ Kei (Veveu evav) siuw Gayo, Karo siwah* Maori iwa Fiji ciwa Rapanui (pulau Paskah) iva Hawaii ‘eiwa Paiwan siva Tagalog siyam Malagasy (Madagaskar) sivy . Sia, Asia, Siwa, dalam rumpun Austronesia artinya sembilan. Sementara dalam bahasa Ibrani dan Inggris (Shiva, Shiv’ah, Shevah, Seven) artinya tujuh [19]. Kata manu(k) atau mani dalam rumpun Austronesia artinya manusia dan burung/ unggas, yang ,emgarah ke kata ‘manusia’ lebih banyak variasinya seperti; manesh, manus, mani, manik, manika, anak-mani, menik, dan sebagainya. . Konstelasi Manu (Burung Agung) merupakan konstelasi terbesar di langit Pasifik dan juga menjadi kata kiasan untuk perahu outrigger yang ‘bersayap’ itu. Kecepatan yang di peroleh ketika mengendarai perahu tradisional yang menyaingi kecepatan burung ini juga menjadi faktor utama kebanggaan, bahkan leluhur pun di sebut ‘manusia burung’ (Tangata Manu). Jadi kata ‘manusia’ merupakan identitas ‘manusia-burung’, bangsa maritim Austronesia. Tradisi Batak juga mempunyai konstelasi utama yang mempresentasikan Manuk (ayam) yaitu Orion yang bentuknya seperti X atau K. Batak menyebutnya Sialasungsang (atau Sia saja). Seperti Manu (Hindu), tentunya Sia juga berhubungan dengan siklus kehidupan manusia, karena pada dasarnya Orion di gunakan sebagai alat navigasi, perhitungan tanam-tuai, dan alat penyimpan sejarah. Sementara di gunakannya ayam sebagai simbol mungkin karena aktifitas sehari-hari di mulai dari kokokannya sebagai ‘pembangun matahari’, di luar kegunaan daging, telur, dan bulunya. .
135333993085435168
135333993085435168
Sia (Orion)

. Orion mungkin konstelasi yang paling terkenal karena mewakili banyak profesi seperti; pemburu, petani, pelaut, atau kesatria-pedang, dan mudah di kenali karena deretan tiga bintang d isabuknya. Orion juga mengarah ke diri Atlas sesuai dengan simbolnya yang mirip orang sedang menahan beban. Atlas mungkin menjadi karakter unik dan terkenal di Mediterania, tetapi di wilayah Pasifik merupakan karakter umum seperti; Pong Tulak Padang (Toraja), To Mekambi (Mamasa), Pangu (China), Tane (Maori), Mala/ Mangala (Batak). Dan bukan itu saja, Atlas dan tiga kembarannya juga terdapat di dalam tradisi-tradisi Pasifik. Misalnya Prometheus, yang di juluki si penemu api. Begitu pula dengan salah satu dari Empat Maui bersaudara (Maori) yang mempunyai julukan sama. Lalu ada Empat Itza Chacobs (Maya), Empat putra Horus (Mesir), dan tentunya Empat pahlawan Atlantis (Cecrops, Erechtheus, Erichthonius, Erysichthon), dan bisa di bandingkan dengan Empat dewa Nordik  (Frey, Tyr, Odin, Thor). .

1353338567271218642
1353338567271218642
Itza Chacobs di empat sudut kosmik Maya

Sumber; piramid Chichen Itza (Douglas.T.Peck: The Origin of The Advanced Maya Civilization in the Yucatan)

. AMDUAT: NEGERI-ASAL DI DUNIA BAWAH Secara genetik ayam modern sekarang berasal dari Asia, yaitu subspesies Gallus di timur laut Thailand [20]. Menurut bukti-bukti terakhir, unggas ini sudah di pelihara sejak 10.000 tahun lalu di Vietnam [21]. Jika di bandingkan dengan data oseanografis Oppenheimer yang memfokuskan pada tiga seri banjir besar terakhir yang terjadi sekitar 14.000, 11.500, dan 8.000 tahun lalu [22], maka penemuan di Vietnam tersebut setelah peristiwa banjir kedua, atau banjir Atlantis. Adanya bukti-bukti pembersihan hutan berusia 8000 tahun di sekeliling danau Toba [23], menurut Oppenheimer merupakan aktifitas setelah banjir bah yang ketiga. Di luar Toba sebenarnya juga ada penemuan arkeologi di pinggir danau Tondano (Sulawesi Utara) berupa ‘sampah dapur’ atau tumpukan cangkang kerang yang berusia 7000-8000 tahun [24]. Masih di periode yang sama, tulang-tulang ayam berusia 6000-4000 SM di temukan di Yangshao dan Peiligan, China. Padahal iklim pada saat itu (Holocene) tidak sesuai dengan kehidupan alami spesies jenis Gallus tersebut [25]. Kemudian aktifitas perdagangan maritim di timur Indonesia sudah di mulai sekitar 7000 tahun lalu. Usulan ini di keluarkan oleh Wilhem Solheim, arkeolog senior yang khusus menangani sejarah di Asia Tenggara. Ia juga mencetuskan istilah JKPMN atau Jaringan Komunikasi dan Perdagangan Maritim Nusantao (Nusantara) untuk bangsa-bangsa maritim yang lalu-lalang di kawasan samudra Asia-Pasifik tersebut [26]. Kemudian budaya Samarra (5500-4800 SM) di mulai di utara Mesopotamia [27] termasuk periode singkat budaya Ubaid di pesisir selatan dengan keberadaan kota Eridu (5300-4700 SM) [28]. Hampir bertepatan dengan kronologi Bible, kehidupan Adam di mulai sekitar 5500-4000 SM [29], dan ajaran Bahá'í mempercayai Adamic cycle ("siklus-manusia") yang di mulai 6000 tahun lalu [30] seumur dengan bukti-bukti perdagangan Nusantara dengan kepulauan Admiral di Pasifik Barat yang jaraknya kurang lebih 3500 km [31], dan seumur dengan mangkuk bergambar Apep yang di temukan di Mesir (4000 SM) di Naqada I (sekarang Kairo) [32]. Apep adalah serpent atau mahluk meliuk-liuk yang di potong-potong oleh Ra baik maskulin masupun feminin (Ra, Atum, Bast, Maat) di duat (dunia bawah). Simbol ini menjadi benang merah kronologi di atas karena terdapat di berbagai tradisi kuno lainnya sebagai simbol pergantian jaman seperti, Kur dan Enki (Sumeria), Padoha dan Batara (Batak, Bali), Vritra dan Indra (Vedik), Leviathan dan Pedang Tuhan (Yahudi), Kundalini dan Siwa (Hindu), dan masih banyak lagi lainnya. Di dalam mitologi Sumeria, Kur di potong-potong mengakibatkan banjir [63]. Selain sebagai nama mahluk, gunung, dan darat, nama Kur juga mempresentasikan dunia bawah, dan di sini Kur merupakan ruang hampa yang terletak antara bumi (Ma) dan perairan purba (Apzu). Mesir kuno merinci pertemuan antara Ra dengan Apep di dalam kitab Amduat ("penghuni dunia bawah"), kitab yang merinci perjalanan matahari di malam hari. Begini, setelah bersinar selama 12 jam, lalu Ra terbenam di barat, kemudian ia memulai perjalanan ke dunia bawah (Duat, Tuat, Dewat) juga selama 12 jam. Pada jam-jam pertama Ra memasuki dunia bawah, ia melintasi dua perairan, yaitu dunia air Wernes dan dunia air Osiris. Kemudian Ra mengalami kesukaran di dunia berpasir Sokar, yang di personifikasikan sebagai burung elang. Setelah menempuh jalan berliku dan di seret dengan perahu-ular menelusuri Sokar dengan ber zig-zag, Ra kemudian menemukan makam Osiris pada jam ke-5, di bawah danau api yang tersembunyi dan tertutupi oleh gunung atau bukit yang mirip piramid. Di atasnya ada Isis dan Nephthys seperti burung pemangsa kembar yang bercahaya (atau dua burung layang), dan ini semua terjadi pada 6 jam pertama. .

135333863161045692
135333863161045692
Mehen, permainan papan Mesir kuno sejak 3000 SM

. Pada 6 jam berikutnya, jiwa Ra (‘ba’) menyatu dengan raganya (atau menyatu dengan ‘ba’ Osiris) dalam bentuk lingkaran Mehen atau melingkar hingga ke satu titik pusat, mirip labirin. Mehen sendiri merupakan permainan papan (board-game) Mesir kuno yang di mainkan sejak 3000 SM [34]. Peristiwa ini juga merupakan titik terpenting di mana matahari mengalami pembaharuan atau lahir kembali namun juga berbahaya karena ada serpent Apep yang telah menunggu pada jam ke-7. Ketika bertemu, Apep harus di tundukkan dengan bantuan Isis dengan kekuatan Set dan wakilnya Serqet. Setelah itu, Ra dengan penuh semangat mendayung meninggalkan dunia Sokar, keluar dari Duat, lalu siap-siap terbit kembali [35]. . Matahari Bahasa Rā Māori Rã Kaingang (Brazil) Araw Tagalog Ari/Are Toba, Minahasa Ra’a Rapa Nui (pulau Paskah) Lā Hawaii La Xokleng (Brazil) Luo Nias Alo Toraja rau-* Sera, Sissano rato-* Are'are ra, ra'a-* Oceanik lara-* Aru lea-* Ambon . Ra merupakan kata dasar untuk ‘matahari’ dalam rumpun bahasa Austronesia [36], yang sangat luas penyebarannya di dunia [37]. Mulai dari Madagaskar di Afrika timur hingga pulau Paskah (Rapa Nui) di Pasifik barat, mulai dari Hawaii di Pasifik hingga Maori di Selandia Baru, dan bisa lebih luas lagi mengingat Rapa Nui berada di wilayah Chile Amerika selatan, dan suku-suku Indian seperti Kaingan dan Xokleng berada di wilayah Brazil. Intinya, siapapun penulis kitab Amduat tersebut, ia mengetahui betul dunia bahari, navigasi atau perbintangan. . Kembali ke penelusuran penyebaran ayam, bukti-bukti peternakannya kemudian di temukan di peradaban Indus (Harappa dan Mohenjo-Daro) dan di perkirakan berusia 3000-2000 SM, sementara penyebaran melewati jalur utara mencapai Ukraina, Rumania, Turki, dan Yunani sekitar 3000 SM (sekali lagi, ayam, penting bagi Yunani kuno di gunakan sebagai persembahan kepada Athena, Ares, dan Herkules). Sementara penyebaran ayam di Mediterania di mulai dari Suriah sekitar 2000 SM hingga wilayah barat Eropa (Iberia) di sekitar milenium pertama SM yang di lakukan oleh Fenisia, dengan menyisakan kasus yang paling menarik di Mesir di mana ayam di gunakan untuk sabung-ayam terlebih dahulu (1400 SM) dan baru di ternakkan secara luas sekitar tahun 300 SM [38].

. REFERENSI: 1.Tin sources and trade in ancient times – Wikipedia 2.Clove - Wikipedia (Spice: The History of Temptation – Jack Turner (2004)) 3.Past World – The Times – Atlas of Archaeology, hal.38) 4.Past World – The Times – Atlas of Archaeology, hal.38) 5.Sumer - Wikipedia 6.Sumerian literature - Wikipedia 7.Book of Lamentations - Wikipedia 8.Lament for Ur - Wikipedia 9.sambali.blogspot.com 10.Paul Kekai Manansala - Quests of the Dragon and Bird Clan: "The Water Buffalo" sambali.blogspot.com 11.32nd century BC – Wikipedia 12.“Austrics in India” (2009) oleh: Paul Manansala dan Torsten Pedersen www.angelfire.com/rant/tgpedersen/austric.html www.angelfire.com/rant/tgpedersen/austric.txt 13.Burckle Crater - Wikipedia 14.Sumerian King List - Wikipedia 15.Instructions of Shuruppak - Wikipedia 16.Ancient literature - Wikipedia 17.Daftar raja Sumeria - Wikipedia bahasa Indonesia 18 (Shiva - Wikipedia) 19 (Shiva (Judaism) - Wikipedia) 20 (Chicken - Wikipedia) (The Cambridge History of Food,2000, Cambridge University Press, vol.1, hal496-499). 21 (Chicken - Wikipedia) (David M Sherman (2002) "Tending in the Global Village") 22 (Oppenheimer 5, 13,23, 33) 23 (Oppenheimer 146) (B.K Maloney dan F.G McCormac, ‘Palaeoenvironments of North Sumatra: A 30.000 Year Old Pollen Record From Pea Bullock’, dalam Indo-Pasific Prehistory Association Bulletin, 1996 (The Chiang Mai Papers), jil.1, hal.73-81) 24 (hurahura.wordpress.com/2010/07/26/sampah-kerang-passo-%E2%80%A6-situs-prasejarah-yang-terlupakan 25 (Chicken - Wikipedia) 26 (Nusantao Maritime Trading and Communication Network - Wikipedia) 27 (Samarra – Wikipedia) 28 (Ubaid period – Wikipedia) 29 (Chronology of the Bible - Wikipedia) 30 (Adam - Wikipedia) 31 (Oppenheimer 116) 32 (Apep - Wikipedia) 33 (Kur – Wikipedia) 34 (Mehen (game) - Wikipedia) 35 (Amduat - Wikipedia) 36 (Proto-Austronesian language - Wikipedia) (*"Austric" oleh: Paul Manansala, di perluas oleh: Torsten Pedersen 2009) 37 (Bahasa Austronesia - Wikipedia bahasa Indonesia) 38 (Chicken - Wikipedia) .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun