Mohon tunggu...
Hery Wibowo
Hery Wibowo Mohon Tunggu... Dosen - Kolumnis dan Praktisi Pendidikan

Berjuang untuk memajukan Pendidikan Karakter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kesenjangan Lulusan, Tuntutan Industri dan Pendidikan Kewirausahaan Sosial

19 Maret 2023   16:02 Diperbarui: 19 Maret 2023   16:09 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tulisan ini tentunya bukan kritik kepada siapapun. Namun demikian justru dapat dijadikan cermin bagi kita mahasiswa, dan juga para pendidik.

Tulisan ini mengutip dari salah satu karya Prof Vincet, yang berjudul Integrated Management Problem Solving, dengan harapan dapat menjadi pengingat bagi kita, untuk terus senantiasa menyempurnakan langkah kita menuju sukses masa depan. Pada bukunya tersebut, sang Profesor mengupas

Secara umum, lulusan perguruan tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:

  • Hanya memahami teori
  • Memiliki keterampilan individual
  • Motivasi belajar hanya untuk lulus ujian
  • Hanya berorientasi pada pencapaian tingkat atau nilai tertentu (pembatasan target)
  • Orientasi belajar hanya pada mata kuliah individual secara terpisah
  • Proses belajar bersifat pasif, hanya menerima informasi dari dosen
  • Penggunaan teknologi, cenderung terpisah dari proses belajar

Padahal kebutuhan Bisnis dan Industri, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kemampuan solusi masalah yang komplek (complex problem solving) berdasarkan konsep ilmiah
  • Memiliki keterampilan kelompok
  • Mempelajari bagaimana belajar yang efektif untuk masalah bisnis
  • Berorientasi pada peningkatan kinerja terus menerus, dengan tidak dibatasi pada target tertentu
  • Membutuhkan pengetahuan terintegrasi antar disiplin ilmu untuk solusi masalah bisnis dan industri yang kompleks
  • Bekerja ada suatu proses berinteraksi dengan orang lain dan mengolah informasi secara aktif untuk solusi masalah bisnis dan indusri yang kompleks
  • Penggunaan teknologi merupakan bagian integral dari proses belajar untuk solusi masalah bisnis dan industri yang kompleks.

Maka pekerjaan rumah kita adalah menyatukan kedua kondisi tadi. Yaitu bagaimana mendesain program pembelajaran, yang bukan hanya mencerdasan, namun juga mampu untuk menyesuaikan dengan tuntutan dunia industri. Sebagian dari amanah ini, tentunya telah coba dijawab melalui program Merdeka Belajar. Namun demikian, tentunya ragam pemikiran untuk penyempurnaan prosesnya tetap selalu berharga untuk dikreasikan dan didiskusikan

Salah satu alternatif yang dapat diimplementasikan adalah membangun pendidikan kewirausahaan sosial, seperti yang telah ditulis dan dikembangkan Hery Wibowo dkk (2021) dalam buku Etos Hijau Generasi Pembaru.

Pendidikan kewirausahaan sosial, adalah sebuah desain pembelajaran dimana peserta didik didorong untuk memahami makna kewirausahaan sosial, memberikan edukasi seluas-luasnya kepada publik terkait kewirausahaan sosial (sambil terus menambah penghayatan), dan mencoba melakukan aksi kewirausahaan sosial secara berkelompok.

Peserta didik ditantang untuk berusaha (1) Menyelesaikan permasalahan sosial, (2) Memenuhi kebutuhan sosial dan (3) Mengembangkan potensi sosial. Melalui desain pembelajaran ini, para pembelajaran melakukan kegiatannya secara berkelompok, dan berusaha menemukan ragam "pontensi dan masalah sosial' disekitar mereka. 

Kemudian, mereka didorong untuk berempat sedalam mungkin terhadap apa yang masyarakat rasakan. Selanjutnya, atau singkatnya, para pembelajar ini akan mendesain apa yang sanggup mereka lakukan secara kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan potensi yang sudah ada.

Proses pembelajaran ini, tentunya belum akan sanggup memenuhi seluruh tuntutan dunia industri, namun setidaknya telah mendorong para pembelajar untuk mulai bekerja sama satu dengan yang lain, mendorong diri untuk mencari solusi, berpikir lintas bidang ilmu dan tidak mudah menyerah sampai yang diinginkan tercapai.

Para pendidik pada skema pembelajaran ini, juga dituntut untuk terus bersabar mendampingi langkah demi langkah yang dilakukan oleh para pembelajarnya, sehingga proses transfer ilmu, keterampilan dan nilai-nilai dapat berjalan dengan baik. Sehingga diharapkan kapasitas para pembelajar dapat terus meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun