Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dua Pendekatan Ampuh Cara untuk Berhenti Merokok

7 Oktober 2021   15:50 Diperbarui: 8 Oktober 2021   20:24 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berhenti merokok. Sumber: suara.com

Dan bisa juga membuat pikiran menjadi lancar seperti pengalaman punya seorang dosen ketika memberikan pelajaran mata kuliah, kalau belum merokok, otak dan pikirannya tidak bisa nyambung. Setelah mengisap sebatang rokok Dji Sam Soe, barulah dosen saya ini lancar menerangkan pelajaran mata kuliah yang diajarkan.

Lucu memang, tapi walaupun lucu namun itulah kenyataannya.

Proses yang saya jalani ketika berhenti merokok, sebenarnya terjadi secara tiba-tiba. Teman saya adalah orang yang menjadi triger kenapa saya berhenti merokok. Di suatu siang ketika kami beristirahat makan siang di perumahan staf, kebetulan aku tinggal bersama seorang teman bersuku Toraja namanya Anton.

Saat aku sedang mengisap sebatang rokok duduk di kursi sofa ruang tamu, Anton memanggil saya dari ruang kamarnya. Dia menunjukkan sebuah artikel di layar komputernya yang sudah dia baca.

Lalu dia suruh saya baca artikelnya, dan kemudian saya pun membaca artikel tersebut sampai habis. Artikel tersebut bercerita tentang disertasi penelitian tentang kebiasaan masyarakat di Israel.

Setelah selesai membaca, ada satu kalimat yang saya garis bawahi dan saya tekankan dalam pikiran saya, dalam kalimat itu disebutkan bahwa generasi keturunan dari seorang perokok adalah generasi orang bodoh.

Kata bodoh itu begitu kuat tertanam dalam pikiranku. Pikiranku merespon dan seraya aku berkata dalam hati dan kutekankan dalam diriku bahwa aku tidak mau dikatakan bodoh dan anakku juga nantinya tidak mau dibilang bodoh karena akibat dari merokok.

Sontak setelah itu, sisa rokok dalam bungkusan sekitar 10 batang lagi masih ingat jelas di ingatan saya, lalu saya buang jauh-jauh bersama bungkusnya. Dan sejak itu, aku berkata dalam diriku bahwa aku tidak akan merokok lagi.

Dan sempat di awal-awal aku khawatir kalau nantinya hal yang sama seperti yang dialami oleh teman saya akan saya alami juga. Namun ternyata karena niat dan tekad yang bulat dalam diri, saya berhasil melewati waktu 5 tahun dan berlanjut hingga saat ini selama 11 tahun.

Dari pengalamanku di atas, aku merasa ada 2 pendekatan yang cukup efektif untuk bisa berhenti merokok.

1. Pendekatan secara alamiah (Let it Flow)

Biarlah segala sesuatu itu berjalan dengan sendirinya seperti air mengalir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun