Dia adalah tante ku, adik kandung dari ibu ku.
Sudah 10 tahun tante ku tinggal berdekatan dengan kami sejak meninggalnya tante kami yang paling kecil.
Tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan oleh tante ku pada saat itu, hanya selain berjualan mie keliling dan pisang goreng.
Punya seorang suami yang tidak punya pekerjaan menetap, menjadikan tante sebagai orang yang berperang penting dalam mencari penghasilan agar mereka bisa makan setiap harinya. Belum lagi anak-anaknya yang pada saat itu masih berkuliah.
Setiap hari tante ku, selalu bangun subuh, pergi ke dapur mempersiapkan bahan-bahan dan memasak untuk keperluan dagangannya. Yang walaupun hanya seorang diri mengerjakannya, tapi dia tidak pernah lelah dan bersungut sungut.
Dalam alam pikirmu, kau hanya memikirkan bagaimana supaya hari ini daganganmu laku dapat penghasilan dan hari itu juga bisa makan.
Dengan menggunakan beko, berkeliling dari kampung ke kampung, tante ku menjajakan mie keliling. Mulai dari jam 7 pagi sampai dengan 9 pagi, dia mengitari setiap kampung.
Penghasilan yang dia dapat setiap hari hasil berjualan mie keliling kadang tidak menentu. Kadang habis, kadang juga tidak habis.
Namun tidak pernah sekalipun aku melihat nya bersedih atau murung meratapi nasib. Dia selalu berjalan maju ke depan untuk kehidupan yang lebih baik lagi.
Dan hingga saat ini, wajahnya yang makin keriput dan tangannya yang ringkih, tidak membuat dia menjadi lemah. Ketangguhannya masih terpancar dengan tetap menjalani profesi berjualan mie keliling dan pisang goreng.
