Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Sisi Baik "Ghosting", Cara Ampuh Menguji Si Doi Jodoh atau Bukan

8 Maret 2021   14:49 Diperbarui: 9 Maret 2021   04:46 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menyatakan cinta. (sumber gambar: Pixabay Photography via Pexels)

Tidak terasa sudah satu bulan jalinan komunikasi kami berlanjut tanpa ada keberanian untuk bertemu secara langsung. Tetapi benih-benih perasaan suka dan sayang itu sudah tumbuh dalam hati walaupun komunikasi melalui pesan WA.

Sebelum melakukan ghosting, dalam hati saya berucap bahwa ketika alam menghendaki komunikasi kami berlanjut kembali, itu berarti bahwa dia adalah jodohku.

Memasuki bulan ke dua hubungan komunikasi kami, tiada angin tiada hujan, dan tanpa ada penyampaian alasan yang jelas kepada Claudia, akhirnya saya memutuskan komunikasi sepenuhnya dan menghilang begitu saja dari kehidupannya.

Awal-awal putusnya komunikasi kami, ada sesuatu yang kurang dan hilang yang mengisi keseharian. Yang biasanya setiap hari itu ada teman dekat yang berbalas kata dalam sebuah pesan, tiba-tiba terasa hampa.

Dia juga tidak memberikan sesuatu tanggapan pertanyaan melalui pesan WA, mempertanyakan kenapa tidak ada kabar atau tidak pernah lagi kirim pesan. Sepertinya dia juga merasa demikian kalau saya sudah memutuskan komunikasi secara sepihak.

Seiring berjalannya waktu, hampir 3 bulan kami menjalani kehidupan sendiri tanpa ada diwarnai komunikasi dengan orang yang spesial. Masih juga perasaan ada yang kurang ternyata belum hilang.

Hingga pada suatu saat, tepat nya di hari minggu sore ketika saya pulang dari kegiatan lapak baca buat anak-anak di daerah pahae julu, sesampainya dirumah, teman saya yang memperkenalkan aku dengan claudia menelpon saya.

dok. pribadi
dok. pribadi
Dalam pembicaraan kami di telpon, dia menyuruh supaya saya ketemu dengan Claudia. Tanpa banyak alasan, akhirnya saya menyetujui permintaannya. 

Ada perasaan dag-dig-dug pada saat itu. Gimana gak dag-dig-dug, hilang komunikasi selama 3 bulan, tiba-tiba dihadapkan dengan situasi harus ketemu dengan si doi. Seperti disambar petir rasanya.

Dengan langkah yang mantap, berusaha menenangkan rasa dag-dig-dug, akhirnya saya ketemu dengan nya disebuah coffee shop. Seraya dalam hati berkata “ Mungkin dia adaah jodohku “, seperti apa yang pernah saya ucapkan dalam hati saat aku meng “ghostingnya”, bahwa ketika komunikasi kami berlanjut, dia adalah jodohku.

Itu adalah momen dimana komunikasi kami berlanjut kembali. Pada saat itu, suasana tidak terlalu kaku, karena dia tidak sendirian pada saat itu. Dia bersama saudara dan sepupunya yang menemani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun