Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini Hanyalah Sebuah Pekerjaan, Bersenang-senanglah

28 Januari 2021   16:24 Diperbarui: 28 Januari 2021   22:21 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari, maka seseorang itu harus bekerja. Pada saat selesai mengeyam pendidikan hingga pendidikan tinggi, bekerja adalah impian dan hal yang mutlak bagi setiap orang.

Karena dengan bekerja, kita akan punya penghasilan yang kita pakai untuk membeli kebutuhan sandang, pangan dan papan yang kita butuhkan untuk tetap bisa melanjutkan kehidupan.

Alih-alih membuat bahagia, pekerjaan justru bisa membuat seseorang itu terganggu dalam memenuhi keseimbangan antara kehidupan pribadi, keluarga dan bersenang-senang.

It’s all complicated memang, tapi ya gimana lagi, namanya juga buruh, ya harus terima apa adanya apapun situasinya. sesuailah dengan syarat lowongan kerja sekarang ini, harus mampu bekerja dibawah tekanan. Hahaha.

Realitas yang terjadi saat ini sebahagian besar pekerja menghabiskan waktunya bekerja di kantor selama 8 jam bahkan sampai 12 jam setiap harinya selama 5 hari kerja dalam seminggu. Ya, kadang-kadang menjadi rutinitas yang membosankan kalau itu-itu mulu. Ga ada yang berbeda.

Bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan yang padat penduduk dan memiliki tingkat kemacetan yang tinggi tentu akan menghabiskan waktu lebih banyak di jalan sewaktu berkendaraan karena terjebak macet dibanding mereka yang tinggal di daerah yang tingkat kemacetannya tidak terlalu tinggi.

Istilah 9 to 5 atau 8 to 5, adalah jam kerja yang berlaku lazimnya pada sebuah perusahaan atau tempat bekerja, memaksa setiap pekerja harus berangkat dari rumah ke kantor paling tidak jam 7 pagi bagi mereka yang jaraknya agak jauh dari tempat mereka tinggal.

Mungkin bagi pekerja yang dekat, tidak harus terlalu pagi untuk berangkat, karena hanya berjalan sekitar ratusan meter sudah bisa sampai dikantor tepat waktu.

Hingga muncul anekdot “ P-5”, Pigi Pagi Pulang Malam Penghasilan Pas-pasan, sampai-sampai berangkat pagi belum sempat lihat anak-anak karena masih tidur, pas pulang dirumah sudah agak kemalaman,eh, ga sempat bermain sama anak-anak karena sudah pada tidur.

Belum lagi kalau sudah sampai dirumah, jam sudah menunjukkan hampir tengah malam, tiba-tiba pimpinan telpon, pasti bikin kesal karena waktunya kita istirahat malah di distraksi dengan bunyi dering telpon dan pesan di wa group nanyain masalah pekerjaan.

Perlu Adanya Perbaikan Dalam Hal Manajemen Waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun