Mohon tunggu...
Heryanto England
Heryanto England Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Bahasa Inggris dan Penulis Social Culture

Writing and reading are my drugs.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Laboratorium Antariksa di Sekolah

27 Februari 2017   23:37 Diperbarui: 27 Februari 2017   23:46 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia, semenjak duduk di Sekolah Dasar, peserta didik mulai mendapat pelajaran tentang luar angkasa yang lazim disebut antariksa.  Umumnya ilmu pengetahuan tentang antariksa ada di mata pelajaran Ilmu Pendidikan Alam (IPA). Pengenalan antariksa biasanya dimulai dari pengenalan nama-nama planet di dalam sistem tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Bagi generasi 2006 ke atas, tentulah tahu bahwa Pluto sudah dikeluarkan dari daftar nama planet dalam tata surya. Tepatnya tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan setuju Pluto bukanlah sebuah planet.

Memasuki Sekolah Menengah Pertama, antariksa masih juga dipelajari. Bumi yang berputar pada porosnya, bulan yang mengelilingi bumi, dan bumi besera planet-planet lainnya mengelilingi matahari adalah ilmu pengetahuan dasar yang didapat dari belajar sistem tata surya. Hingga di Sekolah Menengah Atas pun, antariksa menjadi ilmu yang tetap dipelajari khusunya dalam mata pelajaran fisika. Asteroid, komet, dan galaksi menjadi pengetahuan yang luas untuk pembelajaran mengenai antariksa.

Metode belajar mengenai antariksa bisa melalui gambar, video, alat-alat peraga, buku-buku, maupun penjelasan dari guru di kelas dan laboratorium. Pembelajaran praktek tentang antariksa umumnya ada di Laboratorium IPA atau lebih spesifiknya Laboratorium Fisika. Namun dirasa pembelajaran antariksa di Laboratorium Fisika dan kelas belumlah cukup menarik untuk dilakukan.

Minat peserta didik terhadap antariksa begitu besar. Menjadi astronot dan menjelajahi luar angkasa menjadi impian. Impian tersebut kecil kemungkinan direalisasikan karena belum besarnya fasilitas pembelajaran tentang antariksa di sekolah. Berangkat dari kejadian ini, penulis mempunyai ide tentangnya adanya Laboratorium Antariksa di sekolah.

Untuk pengadaan Laboratorium Antariksa, penggunaan satelit menjadi hal yang utama. Satelit mempunyai beberapa fungsi yang menunjang kegiatan berantariksa, antara lain mendapatkan informasi tentang keadaan di luar angkasa, mengobservasi bumi, mengobservasi matahari, mendapat pengetahun cuaca, dan membantu navigasi. Telkom Indonesia selaku perusahaan penyedia telekomunikasi terbesar di Indonesia tentulah menjadi harapan agar Laboratorium Antariksa yang berbasis menggunakan satelit bisa terwujud keberadaannya di sekolah-sekolah Indonesia.

Bagaimana rupa Laboratorium Antariksa?

Rupa Laboratorium Antariksa  berbicara mengenai fasilitas atau peralatan yang dipergunakan. Laboratorium Antariksa digambarkan sebagai kapal antariksa yang menjelajah ruang angkasa secara real time dalam bentuk sebuah kelas. Tidak real time pun tidak masalah seperti halnya Google Streets yang memiliki gambar-gambar beberapa bulan atau tahun ke belakang untuk menjelajahi jalanan di dunia.

Ada tiga fasilitas/peralatan yang menjadi dasar utama sebuah Laboratorium Antariksa, antara lain:

kvcrnews.org
kvcrnews.org
Pictaram.com
Pictaram.com
1. Ruang yang memadai dimana dinding-dinding dan langit-langitnya menjadi layar untuk pemandangan luar angkasa/tata surya.

2. Kursi-kursi minimal sejumlah peserta didik yang dilengkapi dengan kacamata video Virtual Reality (VR) yang berintegrasi dengan layar di depannya.

3. Teleskop bintang yang diletakkan di tengah ruang laboratorium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun