Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ahok dan Tulisan Tangan Cakar Ayamnya

13 Juli 2017   10:02 Diperbarui: 14 Juli 2017   14:35 4713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan Ahok yang diunggah di akun Instagramnya @basukibtp

Di era digital ini tulisan tangan sudah jarang dipergunakan, bila dibandingkan dengan generasi terdahulu. Jika mengenang masa kecil dulu, apabila mendapati tulisan tangan yang acak-acakan tidak karuan maka orangtua, guru, dan teman akan menyebutnya tulisan cakar ayam. Suatu istilah yang dimaksudkan untuk menghaluskan makna yang artinya tulisan tangan yang jelek.

Beberapa waktu lalu, Ahok melalui akunnya di Instagram mengunggah foto yang isinya ungkapan terima kasih kepada masyarakat atas perhatiannya, terutama dalam menyambut tanggal lahirnya (29 Juni). Ungkapan apresiasi dan terima kasih itu ia tulis langsung dengan tangannya. Bila kita lihat dengan seksama tulisan tangan Ahok ini, kita bisa sepakat bahwa tulisan itu termasuk katagori cakar ayam.

Bila dibandingkan dengan tulisan tangan Sukarno, Mohammad Hatta, ataupun Suharto sungguh jauh berbeda dengan kepunyaan Ahok. Orang besar ternyata tidak selalu identik dengan tulisan tangannya yang kadang dipresepsikan bagus juga, Ahok mungkin hanya pengecualian saja.  

Tulisan cakar ayam memang merepotkan bagi yang membacanya. Perlu ekstra keras untuk memahami huruf yang terangkai itu sehingga bisa dibaca. Dan kadang pula kita sulit membacanya, yang bisa jadi hanyalah sang pemilik tulisan itu sendiri. Kalau tulisan yang hanya pendek tentu tidak masalah jika panjang tentu akan menyiksa bagi yang membacanya.

Veronica Tan dan tulisan tangan pernyataan Ahok menerima putusan pengadilan. Foto: tribunnews.com
Veronica Tan dan tulisan tangan pernyataan Ahok menerima putusan pengadilan. Foto: tribunnews.com
Melihat tulisan Ahok tersebut, pada mulanya saya tidak percaya sejelek itu. Saya coba googling tulisan tangan Ahok yang lain, ternyata cukup identik modelnya memang seperti itu. Bahkan dalam lembar pernyataan bahwa ia penerima putusan hakim yang dibacakan oleh istrinya, Veronica Tan, juga berupa tulisan tangan. Entahapakah Veronica itu kesulitan membacanya atau tidak, terbukti cukup lancar pada waktu itu, mungkin sudah terbiasa dengan tulisan suaminya itu.

Dalam penilaian moderat tulisan tangan Ahok memang jelek namun masih bisa dibaca, masih cukup baik dalam menegaskan huruf yang dimaksud dalam merangkai kata dan kalimat. Suatu tulisan cakar ayam yang tidak tergolang parah. Gangguan yang ada paling hanyalah bahwa tulisan itu tidak "diukir" dengan huruf yang indah, selayaknya biasa yang dijumpai seperti tulisan tangan perempuan. Secara garis besar tulisan tangan Ahok bisa dibaca dengan jelas dengan tingkat kesulitan yang minim.

Sepertinya di lingkungan kerja Ahok selama ini  tidak ada masalah tulisan tangannya yang cakar ayam tersebut. Anak buahnya cukup bisa membaca uraian yang dimaksud. Terbukti selama ini tidak ada kesalahpahaman atas teknik tulisan tangan Ahok tersebut. Yang mencuat dan mendapat perhatian adalah justru kalimat seperti tulisan tangan yang menuliskan "pemahaman nenek lu!" pada lembaran RAPBD DKI Jakarta yang sedang dikoreksinya.   

Bisa jadi Ahok cuek dengan model tulisannya itu, yang memang -tidak hanya Ahok saja- sudah bawaan sedari kecil. Untuk mengubahnya memang perlu perjuangan khusus, karena sudah kebiasaan. Biasanya para yang tulisannya cakar ayam, punya cara ngelestersendiri yaitu meniru tulisan dokter atau wartawan (zaman dulu) yang memang tulisan tangannya jelek. Suatu "pembenaran" yang masuk akal bisa menyamakan dengan tulisan dari profesi yang dipandang sebagai orang pandai.

Masalah tulisan tangan dan tanda tangan bagi yang berkecimpung di ilmu psikologi tentu mempunyai arti. Ada ilmu tersendiri untuk mempelajarinya yaitu grafologi. Bagi yang sudah ahli bisa "membaca" kepribadian seseorang dengan tulisan tangannya tersebut, akurasinya bisa mendekati 100 persen walau tidak sampai tepat utuh.

Saya sendiri pernah mengikut kursus gratis grafologi yang di bimbing oleh dosen, psikolog yang juga Kompasianer Naftalia Kusumawardhani di Surabaya beberapa bulan lalu. Cukup pening juga mempelajarinya mulai dari jarak spasi, model huruf, kemiringan tulisan, hingga penekanan tulisan. Pelajaran yang sangat kompleks yang tidak bisa dituntaskan hanya satu sampai dua jam pertemuan. Bagi saya itu adalah pertemuan yang berarti dalam menyingkap sedikit saja ilmu grafologi.

Karena bukan ahlinya saya tidak ada kapasitas menilai Ahok dari karakter tulisannya itu. Namun walaupun tulisan Ahok termasuk jelek, di sisi lain ia mendapat nilai yang positif. Ahok dikenal pribadi yang tegas dan tanpa kompromi dalam menegakkan aturan. Ia pun dikenal pejabat jujur, dan  sesuai dengan singkatan namanya BTP (bersih, transparan, profesional). Suatu syarat yang ideal bagi pejabat publik. Walaupun ia punya kelemahan yang lain, kurang santun dalam berkomunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun