Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia Lahan Subur Berkembangnya Media Sosial

4 Desember 2011   08:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:51 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika media sosial diibaratkan pohon maka suatu negara dapat diibaratkan lahannya. Sedangkan komponen didalammnya seperti sistem negara, budaya, dan unsur lainnya dapat diibaratkan pupuknya. Negara kita Indonesia dapat dikatakan merupakan lahan yang subur bagi tumbuh dan berkembangnya media sosial. Fenomena keberadan media sosial di Indonesia boleh di bilang cukup pesat dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup, tidak hanya orang dewasa para ABG pun tidak ketinggalan.

Indonesia menjadi lahan yang subur bagi media sosial dapat dijelaskan dengan berbagai alasan diantaranya, pertama, bahwa negara kita boleh dikatakan cukup bagus menjalankan amanat UUD 45 pasal 28, tentang kebebasan berkumpul, berserikat dan menyatakan pendapat. Sejak momentum reformasi 1998 kebebasan itu mulai dibuka walau ada kesan juga kebablasan, yang ditandai dengan adanya pers bebas, pembubaran Departemen Penerangan, PEMILU yangcukup jurdil (demokratis), kembalinya TNI ke fungsi dasarnya. Maka saat ini warga dapat mengemukakan pendapatnya tidak perlu takut dan khawatir lagi. Saat ini sudah menjadi hal yang biasa, warga mengkritisi para pemimpinnya mulai dari ketua RT sampai dengan presiden. Faktor kedua, yaitu semakin terjangkau dan mudahnya akses internet. Media internet merupakan wadah yang efektif dalam perkembangan media sosial. Biaya internet sudah semakin murah dari berbagai operator, dan ditunjang beragam media pendukungnya mulai akses dari PC sampai telepon seluler. Stuktur dan infrastuktur telekomunikasi cukup memadai, boleh di bilang saat ini kita dapat mengakses internet kapan saja dan di mana saja. Walaupun negara kita masih belum bisa memberikan kemakmuran bagi warganya, terjaminnya kebebasan berpendapat adalah suatu anugerah, kebebasan adalah kata kuncinya. Benar juga apa yang dikatakan cendekiawan muslim Indonesia, Dr Imaduddin Abdulrahim, "Lebih baik mengambil kekebasan yang liar daripada ketentraman yang dipasung". Menurut pandangannya pemasungan selalu tidak manusiawi dan merendahkan martabat kemanusiaan. Negara jiran sebelah kita, warga negaranya kadang merasa "iri" terhadap warga kita yang begitu leluasa dalam menyatakan pendapatnya tanpa takut-takut lagi seperti jaman dahulu. Maka tidak heran media sosial berkembang begitu pesat. Media social seperti Facebook, Twitter, bloger mendapat respon positif di masyarakat, fitur di telepon genggam sudah banyak ditawarkan. Media itu berkembang sedemikian rupa tidak hanya sebagai ajang pertemanan saja tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan pikiran, pendapat, dan uneg-uneg baik bersifat pribadi atau intitusional, bahkan tidak jarang sebagai alat untuk promosi dan bisnis. Kehadiran kompasiana cukup menyemarakkan keberadaan media sosial yang sudah ada, yang mempunyai penggemarnya sendiri, termasuk saya. Kekuatan di Kompasiana adalah terciptanya jurnalisme warga, artinya bahwa warga tidak hanya sebagai nara sumber berita saja tetapi bisa juga langsung langsung membuat beritanya layaknya seorang wartawan. Dan menariknya lagi warga yang lain dapat member tanggapan atau mengoreksi, adanya interaksi itulah yang menjadi andalannya. Dari beberapa media sosial yang ada mempunyai keunggulan dan kekhasan tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan penggunananya. Makanya tiap media sosial mempunyai segmen tersendiri, dan tidak sedikit yang ikut hampir di semua media sosial yang ada. Situasi yang cukup kondusif ini -kebebasan dan keterbukaan- harus kita jaga dan pelihara dengan baik. Indonesia yang merupakan lahan tumbuhnya media sosial ini harus dijaga kesuburannya, perlu dipupuk dan dikelola dengan baik. Diantaranya menempatkan kebebasan dan keterbukaan itu sesuai dengan porsinya dan memiliki rasa tanggung jawab bersama di dalamnya. Jika itu tercipta maka media sosial akan tumbuh bunga-bunga yang indah yaitu suasana yang menyenangkan. Dan akan berbuah dengan manis yaitu terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang lebih baik, bangsa yang maju dan bermartabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun