Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebaiknya Penjurusan SMA Menjadi Satu Sekolah (Model Baru)

19 April 2025   18:36 Diperbarui: 19 April 2025   18:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penjurusan SMA (ilustrator: Koko/Radar Banjarmasin) 

Seperti yang diduga banyak orang, bahwa ganti menteri akan ganti kebijakan, akhirnya kesampaian juga. Pada tahun ini, menteri (Kemendikdasmen) yang baru akan menerapkan kembali format yang lama, SMA ada penjurusan : IPA, IPS, dan Bahasa. Sebagai usulan "liar" -dari penulis-, sebenarnya kebijakan sang menteri serba tanggung, mengapa tidak dibuat format penjurusan satu sekolah sekalian saja.

Maksud dari judul dan kalimat sebelumnya seperti ini, bisa mengacu pada SMK yang ada penjurusannya. Beberapa SMK sudah terjurus dengan rapi, seperti teknik, komputer, pertanian, tata boga, dst.

Lalu bagaimana dengan SMA? Sekadar usulan, bisa dibuat dengan satu sekolah sekalian. Maka ada SMA IPA, SMA IPS, dan SMA Bahasa yang semuanya berdiri sendiri. Bagi siswa yang akan masuk, penjurusannya nanti bisa dipantau sejak bangku SMP.

Alasan dipantau sejak SMP bisa dimungkinkan, bukankah selama ini yang sudah berjalan bahwa  lulusan SMP bisa mantap ke sekolah SMK untuk memilih jurusannya. Maka murid yang ingin masuk SMA bisa memilih SMA berdasarkan penjurusan tersebut.

Penjabaran klasifikasi IPA, IPS, dan Bahasa. Sumber FB POSI
Penjabaran klasifikasi IPA, IPS, dan Bahasa. Sumber FB POSI

Lebih awal mencetak tenaga profesional

Harus disadari ada profesi yang memerlukan keahlian dari siswa atau mahasiswa di atas rata-rata dalam hal ini kecerdasan akademik. Misalnya profesi seperti dokter dan insiyur sebaiknya dipilih dari siswa yang memang benar-benar cerdas. Sebab profesi ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Insiyur misalnya harus bisa memastikan bangunan, jembatan benar-benar presisi agar tidak mudah ambruk. Apalagi dokter yang menangani manusia, menyangkut nyawa seseorang.

Untuk mencapai mahasiswa yang benar-benar berkualitas, maka perlu disiapkan pada jenjang SMA yang berkualitas pula. Maka SMA bisa menjadi sarana yang baik dalam penggodokan tersebut.

Sejak SMP tentu bakat siswa mulai dapat dipetakan. Bagi yang murid yang "jago" matematika nantinya bisa diarahkan ke SMA IPA untuk jenjang berikutnya. Sedangkan yang tidak "jago" matematika -bukan berarti tidak pintar- bisa ke penjurusan IPS atau Bahasa, atau ke SMK yang selama ini berjalan.

Proses peminatan nanti bisa diukur dengan ujian berkala selama satu semester ditambah pantauan pihak Bimbingan Konseling (BK). Yang kemudian pada akhir SMP bisa dilakukan ujuan nasional untuk proses pemantapannya. Dan yang perlu diingat bahwa selama ujian harus dipastikan dalam suasana kejujuran. Penilaian harus apa adanya. Sehingga penjurusan baik ke SMA dan SMK, siswa sudah berada pada jalur yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun