Tahun 2018 ini seputar berita dunia pariwisata Indonesia tersiar begitu menggembirakan. Seperti yang dilansir CNN pada Desember lalu menteri pariwisata RI  didaulat  Menteri Pariwisata Arief Yahya mendapat penghargaan sebagai The Best Marketing Minister of Tourism of ASEAN dalam Anugerah MarkPlus Marketeer of The Year (MoTY) 2018.
Geliat pariwisata Indonesia sudah menampakkan kemajuan berarti. Menurut data yang dilansir Katadata terjadi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke negara kita, dengan memperbandingkan di tahun lalu. Dan yang begitu menggembirakan adalah sebaran destinasi wisata tidak saja tertuju pada Bali saja.
Beberapa daerah sudah mempersiapkan dunia wisata tersebut. Beberapa di kawasan digarap lebih intensif. Yaitu beberapa daerah yang potensial menjadi prioritas pertama Pemerintah Indonesia sebagai Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN). Empat daerah yang dimaksud seperti yang dilansir viva.co.id adalah Labuhan Bajo (NTT), Mandalika (Lombok), Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatera Utara).
Walaupun empat daerah itu menjadi kawasan prioritas, bukan berarti daerah yang lain terabaikan. Bahkan bisa jadi dari segi keindahan dan kelebihannya bisa lebih unggul. Kawasan seperti Bromo-Tengger, Kawah Ijen, Raja Ampat, Wakatobi tentu tidak kalah menariknya. Dan beberapa daerah yang masih belum terjamah memiliki pesona tersendiri.
Tak berlebihan mengambil slogan "Wonderful Indonesia"Â
Kita perlu bersyukur negara Indonesia dianugerahi kekayaan dan keindahan alam. Maka tak salah pula bila negara kita dijuluki zamrud khatulistiwa. Keindahan dan keanekaragaman bisa di berbagai sisi. Sebagai negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau tentu akan memiliki garis pantai yang panjang. Keindahan lautan berupa terumbu karang dan pantainya menjadi pesona tersendiri.
Negara kita juga dilewati cincin api, yang berarti bahwa beberapa wilayah merupakan daerah yang terdapat gunung berapi. Maka tidaklah heran keberadaan gunung merupakan keniscayaan. Daerah gunung ataupun pegunungan tentu mempunyai daya tarik tersendiri. Hawa yang sejuk, yang juga disertai dengan tanahnya yang subur. Â
Dengan segudang keindahan itu mengambil slogan Wonderful Indonesia bukanlah sesuatu yang berlebihan, dalam rangka untuk menunjukkan diri di pentas dunia. Indonesia memang layak mengambil slogan itu, dan tidaklah salah bila mengundang warga dunia (baca: wisatawan) untuk berkunjung.
Wonderful Indonesia sejak dicanangkan pada 1 januari 2011 lalu mulai menapakkan hasilnya saat ini. Kesan positif telah dibangun. Slogan Wonderful Indonesia yang diterjemahkan dengan Pesona Indonesia menjadi magnet tersendiri untuk bisa saling menguatkan dan berbenah diri.
Beberapa destinasi wisata pun mulai berbenah yang didukung oleh pemerintah daerah setempat. Bisa kita lihat seperti Kabupaten Banyuwangi yang terus bergeliat yang tidak saja mengenalkan keindahan alamnya namun beberapa even terus digaungkan. Banyuwangi pun bisa menjadi daerah yang tidak saja sekadar singgah bila ingin menuju Bali, destinasi yang lebih dahulu kesohor.
Begitu kuatnya brand Wonderful Indonesia itu, maka beberapa penghargaan disematkan. Seperti yang telah diberitakan Kompas.com pada bulan Maret lalu Wonderful Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai "Brand of The Year Indonesia 2018". Â Dan penyerahan pengharggan itu pada Kamis (8/3), di Ballroom Raffles Hotel Jakarta, Ciputra World. Dalam acara awarding night WOW Brand Festive Day 2018, yang diselenggarakan MarkPlus Inc.
Industri pariwisata memang perlu digalakkan. Dari data yang dilansir Katadata, di sektor ini merupakan penyumbang terbesar devisa keempat setelah ekspor migas, batu bara, dan kelapa sawit. Dan bila sektor ini dikelola lebih baik lagi, pariwisata bukannya tidak mungkin di kemudian hari akan menjadi sektor utama dalam penerimaan devisa negara. Dan tentunya semua harus segera berbenah. Semua pihak harus bersinergi dan saling bahu-membahu.
Demi kemajuan bersama diharapkan juga semua pihak mengesampingkan ego sektoral. Demikian pula dengan yang ada di daerah. Tidak perlu saling mengklaim siapa yang paling berhak dan berjasa. Banyak kasus di lapangan yang terjadi seperti destinasi wisata berada pada daerah tertentu namun akses jalan lebih mudah pada daerah yang lain. Dan akan lebih baik lagi bila semua itu diselesaikan dengan bijak dan saling menguntungkan.
Apa yang telah dihasilkan bagus di tahun 2018, harus bisa ditingkatkan pada tahun berikutnya. Tahun 2018 akan segera berakhir, bulan depan kita akan memasuki tahun baru. Dunia pariwisata telah menunjukkan jati dirinya sebagai sector yang diperhitungkan. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki, mulai dari infrastruknya sampai kepada sistemnya.
Slogan Wonderful Indonesia bisa terus digaungkan secara konsisten, baik di dalam dan luar negeri. Apa yang telah bagus bisa terus dilanjutkan walaupun berganti menteri bahkan presiden sekalipun. Pesona Indonesia harus bisa digaungkan ke manca negara. Tidak saja berkenaan dengan alamnya tetapi juga manusia di dalamnya yang berkenaan dengan budaya dan kebiasaan.
Berkonsentrasi untuk mendatangkan wisatawan manca negara juga bagus. Namun jangan pernah dilupakan untuk menggaet wisatawan dalam negeri. Memang berasa aneh bila berwisata ke luar negeri malah lebih murah dari dalam negeri, tetapi itulah kenyataan yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Â
 Wisatawan dalam negeri tetap bisa menjadi potensi yang besar. Saling mengunjungi tempat wisata antar daerah akan lebih bagus. Ini tentu akan menjadi poin tersendiri, dengan demikian setiap daerah dapat mengenal satu sama lain dalam bingkai Negara Kesatuan Negara Indonesia (NKRI). Di samping itu pula bisa saling memahami di antara perbedaan yang ada tidaklah menjadi persoalan berarti, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Dan pada akhirnya Woderful Indonesia dan Pesona Indonesia bisa menjadi kebanggaan tersendiri.
