Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Anak "Down Syndrom" pun Bisa Berkreasi Jika Diberi Kesempatan

28 Mei 2018   14:00 Diperbarui: 28 Mei 2018   14:18 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Down Syndrom yang berlaga di fashion show. Dok pribadi

Di antara anak yang terlahir ke dunia ini ada kalanya yang termasuk berkebutuhan khusus, penderita down syndrome salah satunya. Sebagaimana dengan anak normal lainnya, anak dengan down syndrome juga mempunyai hak yang sama untuk bersosialisasi di masyarakat. Bedanya memang perlu penanganan khusus. Tidak saja bagi masyarakat umumnya, terlebih khususnya bagi orang terdekat (baca: orangtua).

Orangtua yang memiliki anak down syndrome (ADS) terkadang "tergagap" menghadapinya. Padalah jika benar dan tepat penanganannya ADS bisa beradaptasi dengan masyarakat lainnya, dan melakukan kegiatan seperti anak normal sebagaimana biasanya.

Minggu (27/05) sore itu di bulan yang penuh berkah ini, di Sarinah Malang lantai 2 terdapat kegiatan "Ramadhan Anak Spesial" yang berlangsung begitu meriah. ADS beserta orangtuanya turut serta dalam kegiatan yang dikemas dalam berbagai acara: fashion show, susun brick, lomba fotogenik, tilawah, serta sholawatan. Selain itu ada talk show dengan tema "Bagaimana menjadi orangtua ABK (anak berkebutuhan khusus) yang smart".

Perlunya pelatihan dan terapi

Dalam acara talk show yang dibawakan oleh Suyanto S,Psi, seorang Psikolong dari RS Syaiful Anwar ini banyak menyatakan bagaimana melakukan pelatihan yang intens kepada ADS. Ia mengemukakan bahwa ADS perlu penanganan khusus sehingga nantinya dapat bersosialisi terhadap lingkungan sekitarnya. ADS perlu diberi pengertian, jika tidak maka akan menjadi problem terhadap anak yang lain.

Ia memberi contoh ADS kadang kala bersikap "berlebihan" dalam merebut mainan, yang itu bisa dipresepsikan nakal bagi teman sejawatnya. Dan untuk itu pemberian pengertian ADS tersebut mutlak dilakukan, dengan cara pelatihan dan terapi. Dan untuk lebih efektifnya perlu dilakukan berulang-ulang dengan penuh kesabaran dan rasa kasih sayang. Ia pun tak muluk-muluk bahwa ADS bisa menjadi anak yang kecerdasan intelektual (IQ) tinggi. Setidaknya yang diperlukan adalah kecerdasan emosional (EQ) terlebih lagi spiritual (SQ).   

Poster acara. Dok WA Sri Rahayu
Poster acara. Dok WA Sri Rahayu
Pentingnya komunitas

Acara ini tak lepas dari peran serta komunitas WORLDS (Walk tOgetheR and Love people with Down Syndrome) yang juga didukung beberapa sponsor. Dan disela-sela acara tersebut saya bersama Kompasianer yang lain, mbak Erni dan mbak Eny berkesempatan berbincang santai dengan ahlinya yaitu dr. Harjoedi Adji Tjahjono, Sp.A(K). Dari perbincangan itu, banyak hal yang perlu diperhatikan baik dari orangtua terlebih masyarakat dalam menghadapi ADS ini.

Menurut dr. Harjoedi ADS perlu penanganan khusus baik dari orangtuanya dan berbagai pihak lain dalam hal ini masyarakat sendiri, pemerintah, dan instansi lainya. ADS secara genetik memang berbeda dengan anak normal lainnya. Dalam paparannya dr. Harjoedi yang juga sebagai ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Malang menyatakan pada ADS rentan ada kelainan pada kelenjar tiroid.

Dan pada kelenjar tiroid tersebut menghasilkan hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel syaraf. Dan pada ADS, hal itu harus diatasi secara dini. Peranan orangtua begitu besar sehingga dapat terus berhubungan dengan pihak medis untuk dapat penanganan yang maksimal.

Kondisi di lapangan ternyata tak seindah harapan. Banyak orangtua yang anaknya terkena down syndrome tidak tahu bagaimana penanganan selanjutnya, selain di antaranya ada faktor psikologis karena merasa "malu" memiliki ADS tersebut. Untuk itu peranan komunitas sangat diperlukan, dr. Harjoedi menyarankan kepada para orangtua untuk bergabung dengan kominitas yang berkutat dengan down syndrome.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun