Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Warung Omboy, Sensasi Menikmati Pedas Sesuai Selera

15 Mei 2018   11:03 Diperbarui: 15 Mei 2018   11:15 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung tampak depan. Dok pribadi

Dalam makanan, pedas memang bukan termasuk dalam katagori rasa dasar: manis, pahit, asin, asam, dan --yang terbaru- umami (gurih). Namun demikian "rasa" pedas menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi para penyukanya. Dan itu justru yang banyak diburu, bukan sekadar pedasnya tapi juga rasa sambalnya.

Saat ini sensasi masakan pedas menjadi trend. Menyebut "Ayam Geprek" sudah menjadi identik dengan sambal pedasnya. Beberapa warung dan resto mencoba hadir dengan menu sensasi ini. Di antaranya dikombinasikan dengan masakan yang sudah ada yaitu yang sering disebut dengan lalapan.

Kota Malang yang bergeliat dengan kulinernya, tak ketinggalan untuk menghadirkan "Ayam Gebrek" tersebut. Salah satunya yang mencoba hadir adalah Warung Omboy yang berada di Jalan Ciujung No. 23.  Lokasinya termasuk strategis dengan jalur utama Jalan Ciliwung yang di situ banyak berdiri resto kelas atas.

Warung Omboy ini merupakan cabang dari warung yang ada di Jember. Di kota terbesar ketiga di Jawa Timur ini Warung Omboy berkembang pesat, saat ini sudah ada 3 cabang. Kesuksesan di Jember mencoba keberuntungan di Kota Malang yang dari penetrasi pasarnya lebih luas dan beragam. Warung ini resmi dibuka pada 7 Desember 2017.   

Lambat laun warung ini mendapat sambutan dari lingkungan sekitar, yang setiap harinya pelanggan hadir untuk menikmati pedasnya sambal Warung Omboy. Selain itu di Jalan Ciujung juga terdapat Rumah Sakit dan penginapan yang memodifikasi ruko. Dan agak ke dalam lagi terdapat kampus IKIP Budi Utomo Kampus C yang merupakan pasar tersendiri, dari pengunjung utama yang berasal dari kalangan pekerja.

Ruang depan dengan dapur luar di depannya. Dok pribadi
Ruang depan dengan dapur luar di depannya. Dok pribadi
Memilih pedas sesuai selera

Menurut sang pengelola, Iwan, menyatakan bahwa di warung ini dapat memilih sambal dengan tingkat kepedasan sesuai selera. Setidaknya ada tiga katagori sambal yaitu, geprek, galak, dan bajak. Untuk sambal gebrek dan galak termasuk gologan pedas. Mulai dari level 1 sampai 10 yang juga menyatakan jumlah cabenya, yang untuk memudahkan ditandai dengan cabe ijo. Sedangkan level di atasnya menggunakan cabe merah.

Untuk dapat menjelaskan kondisi level cabe sendiri dan bisa menjadi pilihan pengunjung, oleh warung ini dikatagorikan: level cabe biasa (3), sedang (5), keringatan (10), bangetan (15), dan megap-megap (20). Dan bagi yang tidak menyukai pedas namun ingin bersambal dapat memilih yang katagori sambal bajak.

Tiap warung tentu mempunyai ciri khas tersendiri dalam sambalnya. Untuk menjaga konsistensi rasa pada jaringan Warung Omboy, maka bumbu-bumbu sambal dan racikannya dikirim langsung dari Jember. Di warung di cabang Malang ini tinggal menambahkan jumlah cabenya saja. Untuk pemesanan nanti kita ditawarkan menu tambahan gratis yang tinggal memilih satu dari tiga antara: tahu, tempe, atau terong.   

Seperti halnya lalapan. Untuk lauknya terdiri dari ayam (jenis potong, kampung), lele, paru, telor, sosis, udang, serta bebek. Khusus bebek menurut Iwan didatangkan langsung dari Jember yang dikirim satu minggu sekali sekitar 40 potong. Hal ini berkaitan dengan harga bebek di pasar lokal Malang yang cukup mahal. Sedangkan lauk yang lain didapatkan dari pasar dan pemasok setempat.

Sambal berpadu dengan lauknya. Dok pribadi
Sambal berpadu dengan lauknya. Dok pribadi
Warung minimalis dengan fasilitas lengkap 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun