Mohon tunggu...
Hery Purnama
Hery Purnama Mohon Tunggu... Editor - Suka menulis dan fotografi

Lahir di kota pecel tinggal di kota apel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Petuah Salim A Fillah untuk Muslimah Milenial

12 Oktober 2018   03:46 Diperbarui: 14 Oktober 2018   12:27 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja nan dingin menyelimuti kampus Ar Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang. Tetiba berangsur lenyap  berganti hangat. Bukan karena  mentari mandadak panas. Ataupun nyala lampu ribuan watt. Melainkan karena Salim A. Fillah, menginjakkan kaki di aula Gedung Raihanah lantai empat pada Sabtu (4/8).

Salim A Fillah, dai dan penulis produktif buku-buku best seller bergenre keluarga muda itu hadir khusus untuk tausiah di hadapan santri dan dewan asatidz SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang.

''Zaman kita berbeda dengan zaman bapak-bapak kita. Zaman yang akan kita lihat ke depan  juga berbeda dengan zaman yang kita saksikan sekarang," kata Ustadz Salim memulai kajian.

Di hadapan 1500 santri putri  dan dewan asatidz-asatidzah SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Pesantren Malang  Salim mengatakan bahwa cepatnya perubahan zaman membuat segala yang dulu diandalkan kini tidak berarti.

Salim mencontohkan, dulu lulusan SMA diperebutkan oleh berbagai perusahaan dan instannsi. Sekarang tak cukup hanya lulusan S1. Paling tidak S2 ataupun S3.

"Mau mengejar S mana lagi, padahal Samsung sudah S9", seloroh pria  34 tahun itu yang disambut gemuruh tawa hadirin.

Salim menyebut era sekarang sebagai era disruptif. Era yang menumbangkan berbagai system lama berganti dengan system yang sangat baru.

Salim mencontohkan, perusahaan taksi terbesar di dunia sekarang tidak punya mobil satu pun. Hanya memiliki aplikasi. Perusahaan hotel penyedia kamar terbesar di dunia tidak punya kamar satu pun. Hanya memiliki aplikasi. Pun juga perubahan di  dunia dakwah, berkembang sangat pesat.

Ibarat pisau bermata dua, teknologi memberikan kemudahan di satu sisi dan kebinasaan di sisi lain.

Di tengah perubahan yang demikian pesat Salim mengingatkan pentingnya akhlak dan adab.

"Akhlak dan adab tidak pernah turun harganya. Naik terus bahkan," ungkapnya.

Menurut Salim pesantren bukan sekedar tempat mencari ilmu. Pesantren merupakan tempat merajut sukses di masa depan,  mengukir akhlaq dan adab terindah yang kelak bisa dijadikan panduan seumur hidup.

Di penghujung acara Salim berpesan kepada seluruh santri. Agar menjaga integritas, akhlaq yang baik dan disiplin yang kokoh. Dan tidak perlu risau akan masa  depan dan milenial. Karena akhlaq dan adab yang baik tidak akan pernah bisa digantikan oleh mesin atau robot manapun.  Ia akan menjadi kemuliaan yang tidak lekang oleh waktu.(hery purnama)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun