Mohon tunggu...
Hervina Putri
Hervina Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Urban and Regional Planning

Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisata Edukasi Museum Tembakau Jember

29 Oktober 2019   16:34 Diperbarui: 29 Oktober 2019   20:54 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tidak banyak orang tahu tentang keberadaan kota Jember. Sebuah kota kecil yang terletak di bagian timur pulau Jawa. Jember memang kecil, namun apabila kita mau mengeksplor lebih lanjut banyak kekayaan dan potensi yang tersimpan didalamnya. Jember memiliki batas-batas wilayah yang mana di bagian barat wilayah ini berbatasan dengan wilayah kabupaten Lumajang, di bagian timur berbatasan dengan wilayah kabupaten Banyuwangi, sementara di bagian utara berbatasan dengan wilayah kabupaten Bondowoso, dan bagian selatan berbatasan langsung dengan hamparan laut luas Samudera Hindia.

Seiring dengan berjalannya waktu, Jember mulai membentangkan sayap dalam kancah nasional maupun internasional, bahkan menjadi salah satu destinasi wisata baru. Beragam festival seni dan budaya pun digelar,  dan salah satu yang menarik perhatian dunia adalah Jember Fashion Carnaval (JFC). Jember Fashion Carnaval (JFC) adalah agenda setiap bulan Agustus dalam rangka Bulan Bekunjug ke Jember (BBJ) ini mampu menyedot ribuan wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Dan bahkan artis ibukota juga ikut berpartisipasi dalam pagelaran ini, seperti Cinta Laura pada JFC 2019 kemarin.

Namun, tak banyak pula masyarakat tahu tentang potensi Jember lainnya. Jember yang dikenal dengan kesenian pandalungan (percampuran kesenian Jawa dan Madura) ini  adalah salah satu kota penghasil tembakau terbaik di dunia. Sehingga Jember bisa mewakili Indonesia sebagai penghasil tembakau terbaik dikancah internasional. Sehingga tak heran jika tembakau dijadikan logo dari kabupaten Jember sendiri. Dan menjadi kesenian khas kota Jember yaitu tari Labako. Yang mana tarian ini menceritakan tentang proses mengolah tembakau.

Sebagai salah satu wilayah penghasil tembakau terbaik, pemerintah kabupaten Jember mulai mengenalkan potensi ini, salah satunya adalah dengan mendirikan museum tembakau. Dari museum ini wisatawan dapat mengetahui bagaimana proses tembakau diolah dari awal sampai proses siap ekspor. Selain itu juga dihadirkan daun-daun tembakau dari jenis kasturi dan nag oost. Selain itu, juga terdapat cacahan daun tembakau dari daerah lain seperti tembakau rajang Maesan (Bondowoso), Paiton, Sumenep, Bojonegoro, dan Sinjai dan lain sebagainya.

Museum Tembakau ini memiliki nuansa modern dan minimalis, dan juga museum ini dilengkapi dengan alat-alat yang digunakan untuk proses pengolahan tembakau seperti mesin pemotong dan mesin pencacah. Jika wisatawan ingin mengetahui lebih lanjut tentang tembakau, ada petugas museum yang ramah dan siap memberi informasi kepada wisatawan. 

Di museum juga terdapat perpustakaan yang berisi literatur mengenai Jember secara umum, tembakau serta hal yang berkaitan lainnya. Di dinding-dinding museum Anda akan dimanjakan dengan lukisan tarian khas Jember (Labako), lukisan orang menghisap cerutu, lukisan seorang petani yang sedang menanam tembakau di sawah, miniatur gudang atak, gudang pengeringan tembakau, dan juga cangkul milik George Birnie, warga negara Belanda keturunan Skotlandia yang membuka perusahaan perkebunan tembakau untuk pertama kalinya di Jember tahun 1850.

            Akan tetapi kebanyakan orang melihat tembakau sebagai tanaman yang membawa sisi negatif, tapi sebenarnya tembakau juga dijadikan bahan untuk pembuatan produk lain yang berdampak positif. Tak banyak orang tahu bahwa selain dijadikan sebagai bahan utama rokok, tembakau juga dapat dijadikan bahan produk lain seperti parfum, bio diesel, pestisida, pupuk organik dan minyak atsiri. Semua informasi tentang manfaat tembakau dapat wisatawan temukan di museum dan perpustakaan tembakau ini.

Museum Tembakau dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Sertifikasi Mutu Barang -- Lembaga Tembakau Jember Dinas Peindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim ini berada di Jalan Kalimantan Nomor 01 Kecamatan Sumbersari Jember. Akses menuju museum dan perpustakaan tembakau ini bisa dibilang cukup mudah, karena berdekatan dengan kantor instansi pemerintah dan Universitas Jember dan bisa ditempuh hanya 25 menit dari terminal Tawang Alun dan  bisa ditempuh menggunakan kendaraan umum. Museum ini buka pada pukul 08.00-17.00 WIB.

Museum ini masih belum diketahui masyarakat luas, bahkan masyarakat Jember pun masih banyak yang tidak mengetahui tentang keberadaan museum ini. Pemerintah masih belum mempromosikan secara besar - besaran potensi wisata edukasi ini. Padahal ini salah satu potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan daerah, Karena jika diingat Jember adalah salah satu penghasil tembakau terbaik dunia, hal ini dapat menarik wisatawan domestik ataupun wisatawan asing untuk sekedar berkunjung ataupun melakukan riset. Apalagi hasil olahan tembakau yang ternyata bisa dijadikan sebagai produk yang unik seperti parfum tembakau. Ini dapat menarik wisatawan untuk mencoba parfum unik satu ini. Sudah saatnya pemerintah untuk mempromosikan wisata yang bermanfaat satu ini. Selain sebagai sarana untuk berlibur, museum ini dapat dijadikan untuk sarana belajar yang menarik dan bermanfaat. Bahkan pemerintah juga bisa membuat paket perjalanan untuk wisata yang ada di Jember. Khususnya pada bulan Agustus yang  bertepatan dengan BBJ ( bulan Berkunjung ke Jember) yang mana banyak sekali festifal yang diadakan. Seperti contohnya pemerintah membuat paket wisata yang menyuguhkan wisata alam (pantai payangan, teluk love, air terjun tancak, kebun teh gunung gambir, dan lain sebagainya), wisata edukasi (museum tembakau, pusat penelitian kopi dan kakao, taman botani, dan lain sebagainya) dan perhelatan festival (JFC dan pandhalungan). Ini dapat menarik wisatawan untuk hadir ke Jember karena dalam paket wisata tersebut kita sudah dapat menikmati keindahan alam, mendapat pengetahuan tambahan dan mengenal kesenian khas jember yang bahkan sudah memasuki kancah internasional. Dan tak lupa juga kita harus menjaga, merawat bahkan melestarikan kekayaan alam, warisan budaya saat ini agar tidak sirna karena kerusakan ataupun ketidak perdulian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun