Mohon tunggu...
Heru Tri Budi
Heru Tri Budi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Teman sharing keluarga dalam obrolan seputar kesehatan emosional, spiritual, relasional dalam keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Pola Asuh bagi Kesehatan Jiwa Anak

5 Maret 2018   08:32 Diperbarui: 5 Maret 2018   08:42 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar olah pribadi

[hatebe/restorasikeluarga] Ada satu buku best seller tentang cara mengasuh anak yang banyak diperbincangkan orang, yaitu Battle Hymn of the Tiger Mother karya Amy Chua. Dalam memoarnya, ibu dari Sophia (18 tahun) dan Louisa (14 tahun) itu menceritakan kesuksesan serta kesalahan yang dibuatnya dalam mengasuh anak dengan gaya tradisional Cina.

Pola asuh orang tua Cina terkenal otoriter. Kedisiplinan dan kerja keras demi menggapai sukses mereka pertahankan di manapun berada. Amy Chua menuntut kedua anaknya meraih nilai sempurna di semua mata pelajaran, kecuali olah raga dan drama. Selain itu kedua anak ini juga harus berlatih keras memainkan alat musik yang dipilihkan ibunya sampai bisa. Amy mengekang kedua putrinya dari kehidupan sosial. Mereka tidak memiliki pengalaman menginap di rumah teman, pergi pesta atau ikut pementasan drama.

Bagi kebanyakan orang Cina kedisiplinan dan kegigihan adalah sikap yang mereka perlukan untuk dapat bertahan hidup karena  sejak kecil anak-anak Cina  terbiasa tidak tergantung pada orang lain, selalu berusaha meningkatkan kompetensi diri. dan sudah diperkenalkan pada falsafah hidup. Maka mereka akan berusaha untuk tidak mempermalukan keluarga. Pola asuh seperti ini terbukti  telah berhasil mengantarkan generasi muda Cina dalam banyak yang kesuksesan namun secara emosi mereka cenderung menjadi datar.

Amy telah membuktikan hal ini. Kedua anaknya terbilang sukses. Sophia di usia 14 tahun memiliki jemari yang lincah menari-nari di atas tuts piano di Carnegie Hall. Sedangkan, adiknya, Louisa memainkan biola tanpa sedikitpun nada sumbang. Tidak hanya itu,  keduanya juga tampil sebagai jagoan akademik.

Pola asuh Cina bisa menggambarkan pola asuh yang banyak dipakai oleh orang tua timur. Bagaimana dengan pola asuh orang barat? Gaya pengasuhan ala Amerika sebagaimana orang barat pada umumnya biasanya lebih permisif dan sangat memperhatikan faktor psikologis anak. Pola asuh seperti itu memang membuat anak bisa menjalani hidup sesuai pilihannya sendiri tetapi sisi negatifnya adalah mengkondisikan anak untuk hidup seenaknya, keras kepala dan tidak terbiasa mengontrol emosinya.

Bagaimana dengan pola asuh kebanyakan orang Indonesia saat ini? Pengaruh peradaban dunia dan globalisasi membuat banyak orang tua Indonesia berada di antara dua kutub gaya pengasuhan Cina dan Amerika di atas. Masyarakat desa cenderung lebih permisif. Orang tua cenderung membiarkan anaknya berkembang tanpa pendampingan yang sesuai dengan tuntutan zaman karena perhatian mereka terkuras untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. 

Sebaliknya di perkotaan, para orang tua kebanyakan berupaya menyediakan sarana untuk memenuhi nilai-nilai moderenisasi dan terfokus pada prestasi akademik dan persaingan masa depan bagi anak-anaknya. Maka tidak heran jika para orang tua di perkotaan sibuk memasukkan anaknya ke berbagai kursus. Kursus apa saja, mulai dari kursus matematika, bahasa Inggris, musik sampai sepatu roda. 

Bahkan menjadi trend orang tua di perkotaan untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah favorit, mahal, mewah, bahkan harus sampai ke luar negeri. Walaupun seringkali agak memaksakan diri.

Di balik kisah 'suksesnya'  Amy mengaku membuat sejumlah kesalahan sepanjang pengasuhan yang ia lakukan kepada dua putrinya tersebut. Ia menjadi ibu yang gampang naik darah, berkata-kata kasar, kurang memberikan keleluasaan memilih pada putrinya dan tidak segan-segan  menghukum anaknya.

Pola asuh yang ditawarkan Amy bisa memberikan wawasan tetapi tidak bisa menjadi barometer bagi para orang tua, sebab ternyata tidak semua anak Cina yang diasuh dengan gaya otoriter seperti itu menjadi sukses. Bahkan tidak sedikit anak-anak yang akhirnya kabur dari rumah karena tidak tahan dengan kerasnya didikan orangtuanya.

Prinsip utama pengasuhan anak adalah mendidik anak menurut jalan yang patut (sesuai) dengan anak, bukan jalan yang diinginkan orang tua. Sebagai orang tua kita wajib mempercayai, bahwa setiap anak terlahir di dunia dengan 'garis kehidupan' yang telah ditetapkan Tuhan untuk dijalaninya. Setiap anak itu unik dan istimewa tetapi membutuhkan pertolongan orang tua untuk menumbuhkan dan 'mengeluarkan' keunikan dan keistimewaan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun