Sungailiat.
Warga nelayan 1 dan nelayan 2 Sungailiat, Bangka gaduh terkait operasi KIP (Kapal Isap Produksi) yang mengeruk timah dibibir pantai. Pasalnya KIP sangat mengganggu aktivitas nelayan mencari ikan.Â
Di sisi lain alur muara  jadi dangkal dan para nelayan kesulitan bergerak. Pendangkalan terjadi karena  bekas cucian timah dari KIP menumpuk dan mengganggu alur muara.
Apa yang dilontarkan Hasan, senada dengan nelayan lain. Seperti Robi warga nelayan I mengungkapkan, Â bahwa limbah cucian timah dari KIP menimbulkan gundukan dan hal itulah yang mengganggu nelayan melaut,Â
"Jadi kita berharap pemerintah harus bisa mengatasi pendangkalan dan benar-benar dikeruk. Saya serius minta pemerintah mengeruk alur muara," tuturnya.
Hal itu juga dikatakan Yusup warga nelayan bahwa diminta agar pengoperasian KIP jangan dekat dengan bibir pantai."Kalau dekat seperti sekarang ini jelas mengganggu nelayan,"harapnya. (heru sudrajat).