Seribu kata tersusun.
Lalu diteriakan berulang-ulang.
Lewat tengah malam.
Diterangi sinar bulan.
Dan kerlap-kerlip kunang-kunang.
Dibarengi hembusan angin.
Yang menambah sesak dada.
Terbatuk-batuk dalam rasa kantuk.
Tak terlihat wajahmu melintas.
Hanya bayang-bayang rasa rindu.
Selalu berkelebat dalam rindu sekarat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!