Lagu lama itu terus mengalun.
Mengiang menyelinap dalam lamunan.
Saat senja diambang kepudaran.
Dan jiwa bergejolak mengikuti irama.
Dalam bayang-bayang kenangan didesa.
Teringat tembang ilir-ilir tandure wong sumilir.
Tak ijo royo-royo.
Itulah sepenggal bait yang tersisa dibenakku.
Lalu melihat anak-anak menggiring kambing, sapi, kerbau.
Mereka gembira telanjang dada.
Berlarian ditengah ladang, melompat dilumuri becek tanah persawahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!