Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kades "Koboy" yang Mengumrohkan 13 Warganya

24 Februari 2018   23:58 Diperbarui: 25 Februari 2018   06:16 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merawang.

Sungguh tidak terbayang melihat sikap Syamsul Bahari Kades  Desa Air Anyir ini, yang kalau bicara ceplas-ceplos dan selalu melawan dengan ketidak benaran meski itu intruksi dari pimpinannya. Namun itulah kenyataan yang terjadi.

Mungkin masyarakat kabupaten Bangka terkejut, ketika seorang kades dapat mengumrohkan 13 warganya dan banyak yang menilai miring dan mempertanyakan dana dari mana? Sebab sekelas, lurah, camat, bahkan bupati pun belum pernah mengumrohkan warganya sebanyak itu.

 "Ya, memang banyak yang menilai yang tidak-tidak. Tapi ceritanya begini, dulu sewaktu saya belum jadi kades, sempat membeli tanah dan berjanji kalau tanah ini nanti dibeli orang, maka akan mengumrohkan 20 warganya. Kebetulan saat saya terpilih menjadi kades, tanah itu dibeli pemerintah untuk kerjasama investasi membangun pabrik..

Tapi karena yang dibeli luas tanah 1,6 hektar dan dananya hanya cukup mengumrohkan 13 orang maka hanya itulah kemampuan saya. Tapi saya mau jadi kades atau tidak menjabat kades, tetap akan mengumrohkan warganya,"Ungkap Syamsul Bahari, di ruang kerjanya, kemaren.

Menurut Syamsu Bahari, dirinya sudah memiliki niat dari kecil untuk membagi rezeki yang dipunya, karena memang dari kecil kehidupkan keluarganya pas-pasan. Bahkan dari sekolah dasar sampai ke sekolah menengah pertama, dirinya berjualan kue setiap paginya. Namun berkat ketekunan dan kerja keras dirinya, akhirnya mampu menaikan haji ibundanya. 

Kalau cerita masa lalu, sungguh berat dilakoni, bahkan sewaktu SMA di Jakarta pernah mengamen setiap malam di Rawa Mangun, Senin dan Blok M direstoran. 

Bahkan menciptakan lagu sendiri seperti ini syairnya: Seandainya matahari tak bersinar lagi/ Apa yang akan engkau perbuat anak manusia/ resah.resah.resah/Seandainya langit runtuh bumi terbelah tujuh/ Apa yang engkau perbuat duhai anak manusia/resah.resah.resah/ Janji Tuhan pasti akan datang dalam firman yang ada/Tak ada lagi tobat disana/ Renungkanlah wahai manusia/Ajal mati serta dosamu jadi saksi bangkitmu/ Manusia ingatlah bahwa ajal pasti datang/ Manusia sadarlah kesombongan keangkuhan bukan milik kita.

 "Itulah syair lagu yang saya cipta. Jadi kehidupan ini pada akhirnya sudah ada yang menentukan dan kita tidak boleh sombong angkuh. Kalau sekarang banyak yang nilai saya itu hal yang tidak-tidak, biarkan saja.

 Sebab pada dasarnya hidup ini harus saling tolong menolong tapi bukan bermusuhan. Ya, tugas kades harus bisa mengayomi serta mensejahterakan rakyatnya dan terus akan saya lakukan,"pungkasnya.

Semoga apa yang dilakukan Kades Air Anyir Syamsul Bahari bisa dicontoh kades-kades lainnya. Walu banyak tantangan berat kedepannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun