Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2018 Tahun Stres

26 Desember 2017   23:58 Diperbarui: 27 Desember 2017   00:15 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sepertinya tahun 2018 akan terjadi wabah penyakit stres dan stres tidak gampang diusir. Sebab stres itu selalu membayangi membuntuti kehidupan kita dan siapapun pasti merasakan stres. Tidak pandang itu presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, bupati, camat, kades dan petinggi-petinggi lainnya yang ada dimanapun yang ada dijagad raya ini pasti pernah merasakan stres.

Dan sampai detik ini tidak ada obat mujarab yang mampu menghentikan stres. Dalam arti setelah mengkonsumsi obat stres langsung tidak stres selama lamanya. Kalau pada akhirnya nanti ada yang bisa menciptakan obat stres pasti laris manis orang membelinya. Dan stres susah untuk dihindari, meski kita sudah mencoba sembunyi atau lari, ketika stres datang tetap saja akan menemukan kita. 

Tahun 2018 yang sebentar lagi menghampiri kita merupakan tahun politik, dan  stres bakal menghampiri  bagi para calon bupati, gubenur yang mau maju di pilkada. Belum orang-orang  di partai politik sangat gampang sekali terkena stres. Sudah muncul kejadian partai politik menarik dukumgan. Entah apa sebabnya, namun ada persoalan interen yang susah untuk dijabarkan. Bisa maasalah finan sial, bisa juga karena ada ketersinggungan  sehingga muncul menarik dukungan.

Tahun 2018, merupakan tahun rawan konflik terkait pemilihan kepala daerah serentak seluruh Indonesia. Tentunya  akan muncul benturan diantara parpol, calon dan timses. Mungkin calon yang kalah tidak mau menerima keklahannya, karena dicurangi, suara dimanipulasi dan buntutnya kantor KPU jadi sasaran. Kemudian MK bakal kebanjiran orang sidang kecurangan pemilihan kepala daerah.

Untuk itu, pemerintah harus serius mencari solusi yang terbaik agar dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah tahun 2018 tidak memunculkan setres.Sebenarnya tidak hanya pemerintah saja mencari solusi mengatasi konflik, namun semua pihak yang terkait dengan pilkada termasuk  para pemilih, harus menahan diri dan tetap membantu mensukseskan pelaksanaan pilkada serentak. 

Memang tidak mungkin sempurna seratus persen, tapi minimal mempertipis keributan di pilkada serentak. Dan juga mengurangi orang stres. Kalau disetiap daerah yang melaksanakan pilkada ribut, protes. Tidak dapat dibayangkan akan banyak orang stres dan perlu mendirikan tenda darurat penampungan orang stres, karena rumah sakit jiwa sudah tak mampu menerima pasien. Semoga tidak demikian. (heru sudrajat)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun