Berulang kali ngakali hukum.
Berulangkali juga ngakali nasib.
Tak segan mengumbar senyum tipis.
Yang romantis dibungkus bekas nasi bungkus.
Lalu teriak di podium.
Tangannya mengepal dalam kepalsuan.
Pembela Panca Sila dan pemersatu bangsa.
Semua hadirin tepuk tangan dalam sidang.
Ada yang keluar.
Ada yang setia sampai tidur.
Berulangkali diteriakan kita wakil rakyat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!