Ketika malam memanggil.
Aku masih sendiri berdiri menggigil.
Setelah seharian diguyur hujan.
Basah sekujur tubuh tetap melangkah.
Mencari sisa-sisa doa semalam.
Yang terus kuucap agar dipermudah dapat berkah.
Setiap kerumunan orang kuhampiri.
Lalu diterminal, pasar deretan warung kupandangi.
Namun juga tak kutemukan makna doa semalam.
Keputusasaan pun mulai mengepung langkahku.
Dibarengi dengan irama perut yang terus melilit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!