Mohon tunggu...
Heru Riswan
Heru Riswan Mohon Tunggu... Hoteliers - just a simple with complicated dream

orang yang akan pergi bersama angin,,calon seorang sosiolog. mantan barista

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bentuk Kepribadian Anak dengan Agen Sosialisasi

14 Februari 2019   10:10 Diperbarui: 14 Februari 2019   10:43 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami emosional seorang anak yang memasuki pra remaja seakan kita memecahkan beribu teka teki yang sangat rumit.  Perkembangan emosi anak dan prilaku serta kepribadian yang cukup ekstrim menjadi faktor utama dalam perkembangan anak fase pra remaja.  Pada fase ini anak seakan akan mencari siapa dirinya seutuhnya dengan mencari apapun yang ingin mereka ketahui.  

Peran penting orang tua menjadi faktor utama untuk membatasi dan menjaga anak agar tidak terlalu over dalam mengakses ke ingin tahuan  mereka.  Mungkin berita-berita yang hangat saat ini adalah bagaimana seorang murid yang melawan seorang guru karna tidak di terima di tegur oleh guru tersebut. Melihat kasus ini siapa yang harus kita salahkan? 

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi hal tersebut mengingat kasus ini dilakukan oleh anak pra remaja.  Ujung tombak dari semua deviant atau kenakalan yang dilakukan oleh anak pra remaja adalah bagaimana agen sosialisasi terhadap itu dapat di sosialisasikan dengan baik.  Semua berperan penting dalam sosialisasi ini agar kelak dissosialisasi tidak terjadi.  

Orang tua harus mengetahui agen penting dalam sosialisasi perkembangan kepribadian anak pra remaja ini. Agar orang tua mengetahui apa yang menyebabkan ketimpangan yang terjadi sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang di masyarakat dan sosialisasi dapat berlangsung secara utuh dan sempurna. 

 Secara umum agen sosialisasi yang anak pra remaja terima adalah Agen sosialisasi keluarga, agen sosialisasi sekolah, agen sosialisasi teman sebaya dan agen sosialisasi media massa.  

Pada tulisan ini saya akan gambarkan secara umum, untuk lebih rincinya akan saya bahas lebih mendetail pada tulisan selanjutnya. Agen sosialisasi keluarga menjadi prioritas pertama dalam bagaimana kepribadian anak dapat terbentuk.  Dalam keluarga disosialisasikan mengenai nilai dan norma yang berlaku dalam sebuah keluarga.  Keluarga menjadi menjadi interaksi awal untuk anak menerima edukasi mengenai semua hal.  

Dalam perkembangannya anak menjadi kedua orang tua menjadi role model mereka.  Secara garis besar dalam sosialisasi akan terbentuk hubungan komunikasi yang di buat antara hubungan anak dan orang tua, dalam komunikasi ini kita akan mengenal dua bentuk jenis komunikasi orang tua dengan anak yaitu adjektif dan partisipatoris, dimana kebanyakan keluarga di indonesia lebih membudayakan bentuk adjektif dimana orang tua menjadi pusat kendali dari semua keputusan.

Agen sosialisasi sekolah menjadi sangat penting di lakukan. Secara harfiah sekolah mendidik bagaimana menyeimbangkan intelektual anak dengan pembelajaran budi pekerti yang harus anak terima sebagai nilai dan norma yang berpaku di masyarakat.  Semua komponen dalam sekolah harus berjalan sesuai dengan sempurna. 

Sekolah menjadi penting karena anak menghabiskan waktu sekitar 8 jam di sekolah dimana proses sosialisasi banyak di terima disini selain dalam keluarga.  Pada agen sosialisasi sekolah faktor kualitas sekolah, guru dan stigmatif dari sekolah tersebut juga menjadi penting untuk menghindari dissosialisasi yang terjadi.
Yang ketiga yang tak kalah pentingnya adalah teman sebaya. 

Agen sosialisasi ini adalah penerusan sosialisasi yang sangat mudah di terima oleh anak. Dimana pelaku sosialisasi hampir tidak memiliki gap yang secara signifikan sehingga proses sosialisasi dapat dilakukan secara sempurna. Agen teman sebaya biasa terjadi di sekolah atau lingkungan keluarga. Pemilihan teman menjadi faktor krusial di fase agen sosialisasi ini. Peran penting keluarga sangat di perlukan disini sebagai bentuk proteksi dan monitoring.

Yang terakhir adalah media massa.  Saat ini media massa bertransformasi dari konvensional menjadi bentuk digital, artinya bentuk-bentuk media massa semakin mudah untuk diakses oleh anak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun