Mohon tunggu...
Heru Riswan
Heru Riswan Mohon Tunggu... Hoteliers - just a simple with complicated dream

orang yang akan pergi bersama angin,,calon seorang sosiolog. mantan barista

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Saya "Gay"?

17 Oktober 2017   17:52 Diperbarui: 17 Oktober 2017   18:20 5577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai  orang tua menjaga buah hati kita dari berbagai ancaman baik fisik maupun psikis merupakan sebuah keharusan terlebih ketika anak menginjak fase remaja.  Gangguan-gangguan yang paling fatal adalah rusaknya nilai dan norma dalam masyarakat yang menyebabkan banyaknya tatanan masyarakat berjalan tidak sesuai sebagaimana mestinya.  

Anak-anak kita terutama yang terlahir di dunia digital ini terkadang menjadi sebuah sasaran empuk dampak dari rusaknya tatanan masyarakat tersebut.  Banyak sekali  permasalahan sosial yang telah merusak sistem masyarakat ini diantaranya adalah beredarnya budaya pop, hedonisme, efek globalisasi, ideologi kepercayaan dan masih banyak lagi namun yang paling fatal dan sedang ramai saat ini adalah isu LGBT  (lesbian, gay, Bisexual dan Transgender).

Sekali lagi saya tekankan isu LGBT adalah hal krusial yang mau atau tidak isu ini akan merusak sistem tatanan masyarakat.  Dalam tulisan ini saya hanya akan menyoroti dampak isu LGBT terhadap anak-anak.

Masih belum hilang dari benak kita soal penggerebekan SPA yang ada di daerah Harmoni yang di sinyalir menjadi sebuah tempat pesta sex sesama jenis atau penggerebekan sebuah hotel di surabaya yang dijadikan tempat pesta sex juga.  Berita-berita tersebuat merupakan hanya sebuah fenomena gunung es yang terlihat di ujung saja, banyak sekali hal-hal yang belum tersorot media dan merupakan sebuah hal yang krusial.  dengan semua kasus diatas kita tidak mau hal tersebut terjadi terhadap buah hati kita kan, namun bagaimana jika anak kita sudah terlanjur menjadi seorang gay?

Anak-anak menjadi sasaran epuk dari sosialisasi pernikahan sejenis yang di gembar gemborkan media.  Dari hasil olah data yang saya lakukan beberapa penyebab seseorang menjadi LGBT dalam kasus ini saya menyoroti kaum gay adalah Traumatik sejak kecil, dissosialisasi salah yang dilakukan orang tua, lingkungan, dan seseorang dengan gen bawaan yang kemudian menjadi seorang transgender.

Traumatik sejak kecil menjadi faktor pertama yang saya bahas, faktor ini biasanya terjadi pelecehan seksual dari seorang gay kepada anak-anak yang membuat traumatik kepada anak, kita ambil contoh kasus pelecehan seksual yang terjadi di Jakarta International School (JIS), pelaku mengaku bahwa dia merupakan korban pelecehan juga, dalam hal ini korban yang telah mengalami traumatik akan menjadi perantara sosialisasi terhadap Yang lain sehingga tindakan ini akan menjadi sebuah sosialisasi terulang hingga korban selanjutnya akan melakukan hal yang sama.  Jelas sekali faktor ini mengandung nilai kriminalitas.

Faktor kedua adalah dissosialisasi yang dilakukan orang tua.  Proses ini terjadi karena proses sosialisasi salah yang dilakukan dan bahkan sengaja di lakukan orang tua mengenai gender.  Seperti contoh seorang ibu menginginkan anak perempuan namun ternyata ibu tersebut mendapat  anak laki-laku, karena si ibu menginginkan anak akhirya anak tersebut diperlakukan seperti perempuan.  Ini merupakan sosialisasi gender salah yang memang dilakukan orang tua sehingga anak terbiasa dengan perlakuan seperti perempuan.

Faktor selanjutnya adalah lingkunga, jelas ini adalah faktor terpenting dalam membentuk kepribadian seorang anak.  Anak akan menjadi seorang gay jika anak mendapat lingkungan yang salah, hal yang mempengaruhi adalah teman sebaya.  Terkadang seorang anak berlaku layaknya pria normal saat kecil namun hingga remaja anak tersebut menjadi seorang gay.  Lingkungan merupakan hal yang sangat berpengaruh.  Orang tua harus mengawasi anak-anak dengan sangat intens, dengan siapa mereka bergaul, kemudian prilaku mereka dalam bersosial media karena sosial media juga berpengaruh selain teman sebaya.

Gen bawaan biasanya sudah terlihat sejak kecil, terkadang seorang anak lebih menyukai baju perempuan atau sebaliknya.  Orang tua bisa meminimalkan faktor ini dengan sosialisasi gender intens yang dilakukan, dukungan orang tua, teman dan keluarga juga sangat berpengaruh.

Orang tua dapat melakukan hal-hal berikut ketika kita mengetahui anak kita menjadi seorang gay.

Orang tua bisa memberikan pengertian kepada anak jika menjadi seorang gay adalah sebuuah kesalahan baik dalam norma agama, sosial bahkan kesusilaan.  Berikan penjelasan mengapa menjadi seorang gay adalah sebuah kesalahan secara rinci sehingga anak mengerti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun