Mohon tunggu...
Herumawan P A
Herumawan P A Mohon Tunggu... Lainnya - Pernah menjadi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Menyukai olahraga sepakbola, sedang belajar menjadi citizen Juornalism dan suka menulis apapun. Mulai dari artikel sepak bola, cerita remaja, cerita pendek, cerita anak hingga cerita misteri.

Asli wong Jogja. Sekarang tinggal di Sleman.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Akibat dari "Slonong Boy"

11 September 2011   06:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:03 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian ini terjadi sekitar tiga tahun lalu pada satu hari sebelum lebaran tiba. Ketika itu, tulisan saya dimuat pada sebuah harian nasional dan tertua di Indonesia. Karena kebelet butuh uang, saya pun berencana mengambil honornya hari itu juga. Berhubung jarak rumah saya dengan kantor redaksi cukup dekat, saya pun berjalan kaki.

Selang setengah jam, saya tiba di kantor harian itu. Saya segera menuju ke bagian keuangannya. Sesampainya di bagian keuangan, saya langsung masuk ke dalam. Semua pegawai terlihat sibuk.

“Maaf Bu, saya mau ambil honor”, kata saya sambil menyerahkan fotokopi KTP.

“Sebentar ya, Mas”, sahut si Ibu kasir yang terlihat sibuk menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah menunggu beberapa waktu,

“Ini Mas, honornya”, kata si Ibu sambil menyerahkan sejumlah uang kepada saya.

“Terima kasih”, sahut saya yang langsung bergegas keluar dari bagian keuangannya. Di luar, saya menghiung uangnya.

“Lumayan, bisa buat lebaran”, gumam saya.

Ketika hendak meninggalkan kantor bagian keuangan, tiba-tiba pandangan mata saya tertuju pada sebuah tulisan di kaca pintunya. Tulisan itu berbunyi: “Kantor bagian keuangan hari ini tutup”. Tentu saja setelah membaca tulisannya, saya terperanjat kaget.

“Ooo jadi hari ini bagian keuangan tutup tho”, gumam saya ditengah perjalan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, saya menceritakan kejadiannya kepada Bapak saya. Lalu dengan santainya, Bapak saya mengomentari begini: “Makanya kalau masuk ruangan, jangan slonong boy gitu aja”. “Harus pakai lihat kiri kanan depan belakang”. Saya hanya mangut-mangut saja.

(Telkomsel Ramadhanku)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun