Mohon tunggu...
Heru Andika
Heru Andika Mohon Tunggu... -

Account lama saya di-hack karena saya menulis tentang kebenaran, namun saya tak akan pernah bisa dihentikan dengan cara seperti itu, karena saya amat mencintai menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Konspirasi Baru di balik Kecelakaan MH 370 ?

25 Maret 2014   19:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:30 5167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_328384" align="aligncenter" width="300" caption="MAS MH 370 (psychadelic adventure.net"][/caption]

Saat Pasukan Amerika Serikat menarik diri dari Afghanistan, salah satu dari peralatan komunikasi untuk komando dan pengendalian yang biasa digunakan untuk mengendalikan pesawat UAV mereka (ingat ! ini salah satu senjata yang dikabarkan digunakan untuk menyergap Osama Bin Laden) dibajak oleh gerilyawan Taliban.

Pembajakan ini dilakukan saat gerilyawan Taliban mencegat iring-iringan kendaraan militer pasukan AS yang hendak bergerak pulang ke AS, menuju bandara di suatu daerah perbukitan di Afghanistan.

Serangan gerilyawan Taliban tersebut menewaskan 2 personil militer AS, merampas segala peralatan militer yang penting termasuk yang bersifat "rahasia", yaitu "command and control system" yang tersebut di atas, seberat 20 ton dan sedang di pak terpisah dalam 6 peti kayu. Peristiwa ini berlangsung pada bulan Februari 2014. Sayang tanggal pastinya tak disebutkan.

Gerilyawan Taliban menginginkan uang dari hasil penjualan "senjata rahasia" tersebut.

Kepada siapa?

Siapa lagi jika bukan Russia atau RRC. Dan pemerintah China adalah pemenang nya. Mereka berani bayar mahal, dan segera mengirimkan 8 orang agen intelijen nya ke Afghanistan, markas Taliban setempat, dan melakukan analisa dan cek fisik atas "barang dagangan" yang ditawarkan.

Kesepakatan bisnis dicapai, jutaan US Dollar dikabarkan dibayarkan kepada gerilyawan Taliban.

Bayangkan ! Dengan alat itu, jika berhasil menemukan "cracking code" nya.....berhasil mempelajari titik kelemahannya, atau bahkan membuat tiruannya, betapa tidak berguna nya UAV (Pesawat intai tanpa awak/drones) milik AS di medan perang manapun. Apalagi jika berkonflik dengan RRC !!

Singkat kata, diputuskan lah bahwa keenam peti kayu berisi peralatan komando yang dianggap senjata rahasia rampasan perang tersebut, entah bagaimana suatu hari di awal Maret 2014, transit di kargo Kuala Lumpur International Airport, Malaysia, untuk selanjutnya dibawa ke Beijing RRC, sebagai kargo samaran.....rute pengirimannya pun tak langsung dari Afghanistan yang lebih dekat ke RRC, namun di "putar" terlebih dahulu ke Malaysia agar tak mencurigakan pihak AS dan sekutu nya.

Namun sebelum dibawa langsung ke Beijing, kargo tersebut dititipkan sementara di Kedubes RRC di KL,Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun