Mohon tunggu...
Heru Susanto
Heru Susanto Mohon Tunggu... Freelancer - -

-Let it be-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebudayaan Islam Dalam Pencapaian Kreativitas Manusia

11 Februari 2021   10:37 Diperbarui: 12 Februari 2021   06:13 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama Islam diyakini sebagai agama yang universal, tidak terbatas oleh ruang dan waktu.  Al-Qur'an menyatakan bahwa ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Ajaran Islam seharusnya dapat diterima oleh setiap manusia, tanpa harus ada pertentangan dengan situasi dan kondisi di mana manusia itu berada. Islam dapat berhadapan dengan masyarakat modern, sebagaimana ia dapat berhadapan dengan masyarakat yang bersahaja. Ketika berhadapan dengan masyarakat modern dengan tantangan modernitasnya, Islam tentunya dituntut untuk dapat menghadapi tantangan modernita.

Islam sebagai jalan hidup memberikan arahan paling sempurna dalam menata dan mengelola kehidupan dengan sangat tepat, termasuk pula dalam mengelola praktek kehidupan masyarakat dalam bidang pelayanan publik. Konsepsi profetik mendorong dalam pelayanan harus mampu menghadirkan Kreativitas dan inovasi.

Lalu Apa sebenarnya Konsep Kreativitas dalam Islam?

Agama Islam adalah agama berfikir, dalam Alqur'an terdapat lebih dari 640 ayat yang mendorong manusia untuk berfikir. Oleh karena itu kita, diperintahkan oleh syari'at untuk menggunakan akal pikiran kita, karena Allah SWT telah memberikan keistimewaan kepada manusia berupa akal pikiran dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Sesuai dengan ayat Al-qur'an pada surat Al Baqarah:

"Demikianlah, Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya, agar kamu berfikir." (QS Al Baqarah [2] ayat 219)

Ayat diatas memberikan penjelasan bahwa sebenarnya Islam memberikan kelapangan dalam hal kreativitas pada umatnya untuk menggunakan akalnya dan hati nuraninya dalam menyelesaikan setiap persoalan-persoalan hidup yang dihadapinya.

Islam sebagai agama yang bersumber dari Al-Qur'an dan hadis dianggap oleh beberapa kalangan sebagai agama tradisonal dan terbelakang, serta kaku. Pendapat ini dikemukakan oleh kalangan yang belum mengenal Islam yang sesungguhnya, mereka hanya mendengar dari media yang lebih banyak memberitakan agama Islam dari sisi negatifnya. Jika kita melihat pada masa silam, agama Islam banyak melahirkan ilmuwan-iilmuwan besar yang memiliki inteligensi dan kreativitas tinggi, seperti Salman Al Farisi, Ibnu Sina, Al Farabi, Ibnu Rush, Al Ghazali dan masih banyak lagi. Tentang pentingnya kreatifitas dan inovasi ini ditegaskan dalam beberapa teks sumber wahyu berikut:

Allah mendorong agar kaum muslimin memiliki kompetensi perubahan secara massif berupa kreativitas dan inovasi. Sebagaimana diinspirasikan pada individu dan kelompok masyarakat untuk turut melakukan perubahan. Sebagaimana FirmanNya.

20210211-104333-6024a7f1d541df51960f1642.png
20210211-104333-6024a7f1d541df51960f1642.png
"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd, Ayat 11).

Inspirasi inovasi juga hadir dalam kisah Nabi Nuh yang diperintahkan padanya untuk membuat perahu untuk dapat digunakan penyelamatan diri disaat tertimpa air bah, sementara belum pernah ada dan tahu cara dan bentuk sebelumnya.

20210211-104500-6024a9048ede48552703fc85.png
20210211-104500-6024a9048ede48552703fc85.png
"Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku perihal orang-orang yang zalim itu. Sesungguhnya mereka nanti akan ditenggelamkan." (QS. Hud, ayat 37).

Allah juga mendorong manusia untuk berpikir agar dapat menghasilkan sesuatu yang baru dan inovatif termasuk dalam pelayanan. Bahkan amat banyak dalam teks-teks sumber wahyu yang mendorong untuk berpikir secara kreatif dan inovatif dengan menggunakan kalimat "afalaa ta'qiluun, atau kalimat afala tatafakaruun..." dan lebih banyak lagi.

20210211-104631-6024a8d6d541df14b748a332.png
20210211-104631-6024a8d6d541df14b748a332.png
"Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?(QSAl-Baqarah,Ayat44).

Ayat-ayat tersebut mendorong serta menginspirasi untuk membuat kreativitas dan inovasi demikian pula dalam membentuk inovasi dalam realitas pelayanan publik.

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk "berbudaya". Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini, mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama.

Akulturasi agama Islam dengan kepercayaan asli Indonesia telah membentuk ciri yang khas pada masyarakat Indonesia. Sejak pengalaman sejarah yang paling awal, masyarakat Indonesia senantiasa menempatkan nilai-nilai agama Islam pada posisi yang sangat sentral dalam seluruh aspek kehidupannya. Fenomena tersebut termuat dalam falsafah hidup masyarakat Indonesia yang terakumulasikan pada dasar ideologi masyarakat Indonesia yaitu Pancasila. Sesungguhnya, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang diwarnai oleh semangat ajaran agama Islam.

Jadii, tetaplah berkreasi ciptakan budaya inovasi, karena hidup lebih indah dengan berkarya!!

Tim Penulis:

Heru Susanto

Mutiara Dewi

Sri Rizki Krismone

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun