Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PDIP dan Demokrat Berkelahi karena Sistem Pemilu?

31 Desember 2022   10:22 Diperbarui: 31 Desember 2022   10:31 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Benarkah Sistem Proporsional Terbuka Biang Kerok Lahirnya Korporasi Oligarki?

Parpol sedang berseteru dan berdebat dalam urusan  sistem  pemilu. PDI P adalah partai  yang sangat getol memperjuangkan sistem pemilu proporsional tertutup. Asumsi dasar jika sistem pemilu saat ini memicu terjadinya liberalisasi politik dan permainan politik oleh oligarki.

Sementara Nasdem ,Demokrat melirik sistem proporsional pantas  dipertahankan  dalam pemilu 2024 karena akan melahirkan para Caleg yang dikenal dan mengajar. Tidak membeli kucing dalam karung . Wacana diberlakunya sistem tertutup kembali merupakan kecelakaan sejarah bakal terulang kembali .

Pertanyaannya., mengapa partai politik  berbeda cara pandang dan sikap dalam menyoal sistem pemilu  yang akang digunakan ? Faktor apa saja yang mereka  perjuangkan terhadap pemberlakuan  dan dampaknya pada satu sistem pemilu ?

  Dua hal mendasar perbedaan sistem proporsional terbuka dan sistem proporsional tertutup terletak pada objek yang dipilih.

 Dalam sistem proporsional tertutup memilih langsung wakil legislatif ( DPR) dimana pemilih hanya memilih partai politik saja. Sementara sistem proporsional terbuka pemilih memilih langsung calon individu yang akan mewakili sebagai legislator.

Pro dan kontra terjadi perdebatan sengit sedang terjadi  menjelang kontestasi pileg 2024, salah satu isunya  berkaiatan sistem pemilu yang ideal dan memenuhi kekinian aspirasi menyeluruh stage holder.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua KPU Hasyim Asyari (29/12/2022),mengimbau untuk bakal Caleg tidak melakukan kampanye dini seperti pemasangan atribut kampanye ( baliho foto Caleg ) karena belum ada keputusan mengikat sistem pemilu  yang akan diberlakukan di pileg 2024.

Hal ini menandakan  jika aturan sistem pemilu belum final dan mengikat, sedang menunggu proses hasil proses somasi ke Mahkamah  Konstitusi yang sedang digugat oleh anggota ,masyarakat dan Caleg.

Pro dan Kontra sistem Pemilu

Beberapa argumentasi yang mendukung diberlakukannya sistem pemilu proporsional tertutup. Pelaksanaan sistem proporsional terbuka dipakai dalam pemilu legislatif tahun 2004,2009,2014 dan 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun