Mohon tunggu...
Herti Utami
Herti Utami Mohon Tunggu... Dosen - Hasbunallah wa nikmal wakil

Seorang istri | ibu dari 4 orang anak | suka membaca dan jalan-jalan | lecturer, researcher, chemical engineer | alumni UGM | hertie19@hotmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kulineran Bakso di Bandar Lampung

25 Oktober 2015   21:18 Diperbarui: 26 Oktober 2015   21:33 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama ngga nulis di Kompasiana. Bukannya sok sibuk, tapi emang ngga sempat aja he he. Jadi ini artikel pertama setelah Kompasiana berubah penampilan. Kali ini seperti biasa nulis artikel yang ringan aja, seperti hobi saya yaitu suka jalan-jalan. Saya ajak anda jalan-jalan ke kota Bandar Lampung untuk menikmati kuliner baksonya. Ada yang ngiler? :D

Sebenarnya biasa aja kali kalo makan bakso itu….Yup, bener pendapat saudara! Memang bakso ada di mana-mana. Di setiap tempat di seluruh pelosok Indonesia menu ini gampang ditemui. Lah setiap saat aja ada gerobak dorong bakso yang lewat di depan rumah kita he he. Tapi ada yang berbeda kalau di kota Bandar Lampung. Di sini ada bakso yang sangat terkenal yang cabangnya banyak, namanya bakso Sony. Sepertinya bakso ini yang menguasai pangsa pasar perbaksoan di kota Bandar Lampung. Setahu saya belom ada di kota lain. Ngga tau juga semisal sudah ada di kota Palembang atau belom. Bakso Sony ini ibaratnya kalau di kota Palembang seperti empek-empek Pak Raden. Jadi yang paling top markotop deh.

Berbicara tentang kuliner khas di kota Bandar Lampung, bingung deh kalau ditanya. Masalahnya adalah kulinernya mirip dengan kota empek-empek. Yang banyak di kota ini ya menu ikan khususnya pindang dan pepes patin persis plek dengan kota Palembang. Lengkap dengan segala macam lalapan dan sambalnya yang mak nyus. Di kota ini empek-empek juga banyak. Di lorong-lorong kampus pun penjual empek-empek ngider bawa keranjang rotannya untuk jualan makanan ini. Meskipun rasanya ya kurang menggigit, lah cuman seribu sebuah, harga yang merakyat dan murah meriah. Kalau ingin rasa yang enak tentu harganya lebih mahal dan harus beli di tempat yang terkenal.

[caption caption="Plang Bakso Sony (Dok. Herti)"][/caption]

Kalau kerupuk kemplang panggang, perbedaan antara kemplang Lampung dan kemplang Palembang adalah kemplang Lampung banyak yang cuman pake terasi dan bukan ikan he he he. Tentu lebih enak yang kemplang ikan kan? Makanya itu saya ngga tau deh kalau ditanya tentang kuliner yang khas di kota ini. Karena mirip dengan kota lain di Sumatera. Warung Padang banyak, itu so pasti. Tapi Mie Aceh pun juga mudah ditemui dibanding di kota-kota di Jawa. Dan rasanya juga ngga mengecewakan orang Aceh, karena memang yang jualan juga orang Aceh asli. Kalo oleh-oleh dari Bandar Lampung, yang khas bawa keripik pisang aneka rasa, rasa coklat dan keju sepertinya tidak ada duanya. Juga ada keripik nangka.

[caption caption="Lokasi Bakso Sony (Dok. Herti)"]

[/caption]

[caption caption="Semangkok bakso Sony (Dok. Herti)"]

[/caption]

Waduh jadi ngelantur ke mana-mana padahal tadi mau pamer bakso yaaa. He he. Kembali ke bakso Sony. Bakso ini memang yang paling saya rekomendasikan jika anda ke Bandar Lampung. Cobalah mencicipinya. Sekarang sih semangkok harganya Rp. 15 ribu dengan 6 buah bakso dan mie kuning di dalamnya. Rasa dagingnya kuat dan enak. Lokasi bakso Sony ini gampang dijumpai karena cabangnya banyak entah ada berapa. Ditanggung rasanya sama. Dan kalau ingin bertanya di mana letak bakso Sony, pasti semua orang di sana tahu dan anda tak perlu susah-suah nyari. Dulu saya sering ke bakso Sony yang di daerah Gotong Royong, dekat patung pengantin dan kantor Lampung Post. Namun sekarang dekat kampus Unila pun ada.

[caption caption="Lezatnya Bakso Moro (Dok. Herti)"]

[/caption]


Lalu bakso apalagi yang saya rekomendasikan selain bakso Sony itu? Ada bakso lain yang khas dan beda dengan bakso-bakso lainnya. Namanya bakso Moro. Tempat bakso Moro ini ada di Gotong Royong juga, tapi ada juga cabangnya yang di pinggir jalan seberang pasar Bambu Kuning. Tepatnya di dekat gang masuk Lorong King. Kalau bakso Moro ini yang khas adalah baksonya berukuran lebih besar dan pada bagian tengah berisi gilingan daging.

Jadi ketika kita iris bakso itu, akan ada serpihan daging yang berhamburan keluar. Daging ini yang membuat rasa bakso ini lebih enak. Entahlah saya belum pernah menjumpai bakso yang model begini di kota lain. Khususnya di kota Yogyakarta juga ngga ada, meskipun banyak bakso yang enak juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun