Mohon tunggu...
Ir. Herson, Dipl.I.S., M.Sc
Ir. Herson, Dipl.I.S., M.Sc Mohon Tunggu... Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah -

Aparatur Sipil Negara, Provinsi Kalimantan Tengah, anak suku Dayak Ngaju.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Adopsi Loon Project Google untuk Mengatasi Asap

29 Oktober 2015   12:26 Diperbarui: 29 Oktober 2015   13:47 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Balon-balon itu nantinya tidak akan menetap di satu tempat, melainkan terus bergerak. Kami akan mengendalikan bila ada satu yang keluar jangkauan, langsung digantikan dengan yang lain," ujar Cassidy, seperti dilaporkan wartawan KompasTekno, Wicak Hidayat dari Mountain View, California pada Rabu (28/10/2015).

Seperti diketahui, proyek Google Loon tak hanya melibatkan satu balon saja di stratosphere, namun banyak balon yang melingkari bumi seperti cincin. Satu balon bisa menggantikan peranan balon lain saat melintasi suatu wilayah.

Cassidy menambahkan, balon internet tersebut bakal fokus untuk menghadirkan internet bagi pengguna smartphone. Sebab, smartphone merupakan media yang dianggap paling banyak digunakan masyarakat saat ini untuk berkegiatan lewat akses maya.

Project Loon secara sederhana menyerupai Wi-Fi gratis. Setiap smartphone berkemampuan 4G LTE bakal diberi akses internet yang mumpuni. Yakni memiliki kecepatan unduh hingga 10 Mbps, atau hanya 1 Mbps lebih rendah dibandingkan kecepatan internet standar di AS.

Project Loon akan mulai diuji coba di Indonesia pada 2016 mendatang. Hal ini telah disepakati resmi oleh pihak perusahaan induk Google, Alphabet, dengan tiga operator utama Indonesia (Telkomsel, XL, dan Indosat). (FKB/WSH)

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Balon Google Penyebar Internet Masuk Indonesia

Editor             : Reza Wahyudi

-----------------------

Artikel Kompas tersebut menyajikan optimisme mengatasi masalah kemampuan menjakau keterpencilan wilayah untuk mendapatkan data / informasinya dengan membangun BTS terbang yang mampu bekerja seperti pesawat DROID, namun nampaknya akan lebih tepat guna dan berhasil guna bila diterapkan terhadap kondisi SDA di Kalteng.

Dalam hal ini Pemerintah (Daerah) dapat membangun insfrastruktur tersebut dengan tahapan dimulai dari Kajian / Studi Kelayakan, termasuk menetapkan Kelembagaan dan Personil (misalnya operasional oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Formulasi Progam / Kegiatan, Implementasi, dan Pengedalian Program / Kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun