Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ini 5 Cara Membuat Hidup Lebih Bermakna

19 Januari 2021   06:13 Diperbarui: 19 Januari 2021   06:50 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengikuti berita yang tersaji lewat media untuk publik akhir-akhir ini, setidaknya saya dapat menuliskan satu kata ini: kehilangan. Apakah yang hilang? Hilang nyawa. Hilang harta benda. Hilang kegembiraan. Disebabkan kecelakaan atau bencana alam. Pengalaman kehilangan itu tentu saja membuat diri kita sejenak terhenyak, lalu termenung.

Beberapa waktu lalu pun, dalam sebuah pertemuan virtual atau daring, yang membahas dunia pendidikan, satu kata yang saya ingat adalah 'kehilangan'. Salah seorang pembicara mengatakan, karena Covid-19, dunia pendidikan kita mengalami learning loss. Bahkan, jauh sebelum wabah corona hal itu sudah terjadi, kita kehilangan proses pembelajaran yang bermakna.

Sedikit contoh tentang 'kehilangan' tersebut, saya ingin menuliskan naskah sederhana ini untuk lebih memaknai hidup yang setidaknya saya jalani. Ada kehilangan, tentu ada kesedihan. Itu sebagai penyeimbang karena saya pun di lain sisi mengalami kebahagiaan. Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan agar hidup lebih bermakna, di tengah-tengah kesulitan atau ketersesakan yang mungkin saja juga Anda alami?

1. Jangan kehilangan harapan
Banyak hal bolehlah hilang dalam perjalanan hidup kita, tapi jangan sampai kita kehilangan harapan. Tanpa harapan, kita akan sulit sekali memfokuskan langkah menuju masa depan yang lebih baik. Tanpa harapan, kita bahkan mudah mengalami kesedihan tiba-tiba, yang memburamkan pandangan jernih jauh ke depan. Jika ini terjadi, lebih sulitlah kita memaknai hidup, yang sebenarnya di dalamnya menyimpan banyak jalan menuju kebaikan, kegembiraan, dan peluang-peluang terbaik yang bisa kita ciptakan.

Leo Tolstoy, sastrawan Rusia, mengatakan, "Harapan adalah kekuatan yang sering kali membuat manusia mampu melakukan banyak hal, mengalahkan ketakutan sekaligus keraguan, yang mungkin masih bersemayam di dalam hati." Maka tak ada alasan bagi kita untuk kehilangan harapan, agar hidup kita lebih bermakna.

2. Mantapkan tujuan
Apa tujuan hidupmu? Pertanyaan tersebut harus bisa saya dan juga Anda jawab jika kita ingin lebih memaknai hidup. Tidak sekadar hidup dari hari ke hari, menjalankan rutinitas, tanpa arah tujuan. Banyak orang bertujuan meraih sukses dalam hidup maka diusahakanlah beragam cara untuk mencapainya.

Ada pula yang bertujuan ingin cepat kaya, baik itu kaya harta maupun kaya ilmu. Tak sedikit pula orang yang dalam hidupnya punya tujuan ingin menyenangkan dan menghibur sesama. Itu karena dengan menghibur orang lain maka jiwa kita pun bisa terhibur.

Memantapkan tujuan, apa pun itu bentuknya, membuat hidup kita lebih bermakna. Kita termotivasi untuk hidup lebih baik di hari ini dibandingkan hari kemarin. Kita terdorong untuk mencapai tujuan yang kita inginkan sehingga hidup bisa kita gerakkan ke arah yang lebih tepat dan fokus.

3. Sediakan ruang untuk berbagi
Orang-orang yang punya tujuan hidup ingin membahagiakan sesama, sangat memahami hal ini: menyediakan ruang untuk berbagi. Banyak hal bisa kita bagi, seperti berbagi energi positif, berbagi inspirasi, juga berbagi dalam wujud membantu sesama yang mengalami kesulitan.

Menyediakan ruang untuk berbagi banyak hal positif dengan sesama akan menjadi hal yang sulit jika kita terbiasa mementingkan diri sendiri. Apalagi ketika kita kemudian beralasan bahwa hidup kita saja sudah sulit, bagaimana mungkin dapat menolong orang lain. Sebaliknya, jika dalam kesedihan atau kehilangan kita masih dapat berbagi hal baik dengan orang lain, maka hidup akan lebih bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun