Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bioskop Dibuka? Ya, Buka Sajalah!

28 Agustus 2020   21:55 Diperbarui: 28 Agustus 2020   21:51 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya suka "nonton bioskop". Ungkapan nonton bioskop sangat populer di masa-masa silam, sebenarnya mengacu pada nonton film yang diputar di bioskop. Terakhir kali saya ke bioskop, beberapa bulan lalu, sebelum pandemi corona.

Waktu itu saya dan anak saya yang perempuan, sekarang duduk di kelas 9 SMP, sedang jalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan atau mal, sekitar Depok, Jawa Barat. Bukan untuk aksi borong-borong sih, tapi sekadar jalan saja melepas penat, sekaligus mampir ke toko buku, karena kebetulan toko bukunya tepat berada di depan mal.

Saat asyik jalan-jalan, kami melewati bioskop yang ada di lantai paling atas mal tersebut. Saya nyeletuk ke anak saya, "Wah, asyik nih kalau nonton, sambil nunggu Bunda sampai ke sini." Kebetulan saya juga menunggu istri yang waktu itu masih di kantor, dan sudah janjian bertemu di mal.

Anak saya langsung antusias lalu kami masuk ke bioskop, nonton film. Hmm... anak saya pilih nonton film remaja masa kini, judulnya sudah dikenal banyak orang, Milea.

Singkat cerita, saya dan anak saya masuk ke studio tempat film itu diputar. Anak saya menikmati filmnya sambil ngemil popcorn dan saya mencoba juga memahami kisah yang ada di film tersebut. Seru juga film remaja, batin saya.

Sebenarnya jika ke bioskop saya suka nonton film action, kungfu, atau sejenisnya. Bukan film remaja seperti kesukaan anak saya. Tapi, karena sayang anak, saya turuti saja apa kata anak saya dan "nonton bioskop" yang memutar film remaja tersebut.

Suasana di dalam studio dipenuhi banyak remaja milenial. Sesekali mereka teriak histeris, sesekali tertawa, terhanyut dalam alur kisah yang disajikan dalam film itu. Keceriaan, kebahagiaan, sangat jelas terasakan dari banyak orang yang menonton film yang menjadi kesukaan mereka. Itu pun bisa saya rasakan jika saya menonton film yang saya suka, apalagi di bioskop.

Pengalaman 'nonton bioskop' sebelum pandemi Covid-19 itu saya ceritakan di sini karena saya merasa prihatin atas ditutupnya banyak bioskop demi terhindarnya kita semua dari paparan virus corona.

Sudah beberapa bulan ini masyarakat, termasuk saya juga anak saya, tidak bisa lagi menyambangi bioskop untuk nonton film. Padahal, nonton film di bioskop itu beda dengan nonton film di laptop, smartphone, atau di televisi.

Feel-nya beda banget! Tidak hanya layarnya yang lebih lebar, tapi juga sound system-nya yang jumbo mudah menggetarkan semangat, mudah menyentuh sisi-sisi kesedihan, juga bisa menghidupkan aura kegembiraan. Suatu hiburan film yang sebenarnya tetap tak bisa digantikan oleh tayangan film yang ada di gawai atau televisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun