Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin Covid-19 dan Pengalaman Orang-orang Terdekat

22 Agustus 2020   20:39 Diperbarui: 22 Agustus 2020   20:39 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar sebulan yang lalu dua teman saya, dengan profesi yang berbeda, menghubungi saya. Satu teman berprofesi sebagai dosen dan psikolog. Satu lagi berprofesi sebagai karyawan medis, demikian saya menyebutnya, karena ia bekerja di bagian administrasi sebuah rumah sakit swasta di Jakarta.
Teman yang dosen dan psikolog mengabarkan kalau ia sedang sibuk dengan aktivitas Webinar-nya. Ia tiba-tiba teringat saya, katanya, karena topik yang diseminarkan secara daring tersebut tentang cara-cara menulis naskah bertema pendidikan anak usia dini (PAUD). Buku-buku saya memang banyak yang bertema seputar itu sehingga teman saya hari itu kirim pesan via WA, bercerita tentang proses menulis buku PAUD dan aktivitasnya kini di masa pandemi.

Teman satu lagi, tak jauh dari hari itu, berkirim kabar. "Maaf, lama tak ngasih kabar. Saya baru saja dirawat di ICU, kayaknya kena covid." Teman saya juga memberi tahu bahwa hampir semua rekan kerjanya di rumah sakit tersebut berpotensi terjangkit corona.

Melompat ke hari ini, Sabtu (22/08/2020). Cerita dari istri saya, yang baru saja ikut rapid test di kantornya, dan syukurlah, hasilnya nonreaktif alias negatif. Secara rutin sebulan sekali istri saya diwajibkan ikut rapid test di kantornya. Apalagi beberapa hari lalu, tiga orang rekan kerjanya diduga terpapar corona dan sedang menunggu tes swab.

Ada sukacita dalam diri saya ketika mendapat kabar seorang teman sedang sibuk dengan aktivitasnya, apalagi meraih kesuksesan, meski di masa pandemi yang supersulit ini. Di lain sisi, saya bisa merasakan kesedihan karena teman saya pun sakit karena diduga corona. Tak hanya itu, lingkungan kerja istri saya pun harus dalam kewaspadaan yang tinggi karena Covid-19.

Orang-orang terdekat saya berpotensi besar terserang Covid-19, bahkan termasuk saya juga Anda, maka betapa senangnya saya mendengar dan membaca berita, seputar perkembangan pembuatan vaksinnya. Berbagai negara sudah melaporkan perkembangan penelitan vaksin Covid-19, termasuk Indonesia.

Tidak hanya itu, vaksin yang sangat diharapkan kemunculannya dengan segera itu sudah diujicobakan ke manusia. Tentu saya sangat berharap uji cobanya berhasil dan dapat segera mengubah situasi yang menakutkan ini menjadi situasi yang penuh harapan. Harapan untuk kembali sehat, kembali beraktivitas normal, dan dapat melanjutkan usaha dalam rangka meraih cita-cita yang tertunda.

Orang-orang yang sudah terpapar corona, atau dalam fase diduga seperti yang dialami teman saya, atau yang rutin wajib ikut rapid test, sangat berharap vaksin cepat selesai dibuat. Meski dalam proses penelitian dan uji coba diwarnai dengan berita tak sedap akan terjadinya monopoli bisnis vaksin, saya tak peduli. Semoga saja itu berita hoax. Hal yang dibutuhkan banyak orang saat ini adalah segeralah datang si vaksin dan mampu mengusir corona secepat kilat, meski tetap dalam proses uji coba yang akurat.

Teman saya yang masih bisa beraktivitas webinar atau teman yang berprofesi di lingkungan medis tentu sama-sama berharap vaksin Covid-19 berhasil dalam fase uji cobanya. Saya juga berharap demikian. Anda tentu berharap hal yang sama. Apa pun mereknya, selama lolos uji coba, tentu tak menjadi masalah. Hal yang penting kesehatan. Saya dan Anda, juga banyak orang, pasti akan menggunakan vaksin yang sudah siap pakai, demi kesehatan, demi terusirnya corona dari kehidupan kita.

Semoga berhasil uji coba vaksinnya, dan semoga kita semua kelak bisa menggunakannya dengan aman, nyaman, serta menyehatkan.      

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun